Selain itu makanan yang diambil wajib dibawa pulang untuk menjaga kewajiban physical distancing.
Baca juga: Kasus Pertama di Banyuwangi, Satu PDP Positif Virus Corona
Untuk warung-warung rakyat yang menyediakan akan dipantau higienitasnya. Makanan yang dibagikan dipastikan harus dengan konsumsi gizi seimbang.
Anas menjelaskan pembagian kupon makan gratis yang melibatkan warung rakyat pada Jumat (3/4/2020) masih dalam tahap uji coba.
Akan ada evaluasi sebelum program tersebut diperluas ke kawasan Banyuwangi lainnya.
Anas berharap ada lebih dari 500 warung rakyat yang terlibat dalam program kupon makan gratis ini.
Baca juga: Cegah Corona, Rumah Ibadah Lintas Agama di Banyuwangi Disemprot Disinfektan
”Kami evaluasi lagi, nanti kekurangannya diperbaiki sebelum diperluas ke kawasan Banyuwangi lainnya. Kami ingin ada lebih dari 500 warung rakyat dilibatkan untuk menjangkau ribuan pekerja informal. Detil dana dan mekanisme difinalkan segera,” ujar Anas.
Anas menambahkan, pembagian kupon itu adalah salah satu wujud jaring pengaman sosial bagi pekerja informal terdampak.
”Tentu tidak semua kupon makanan. Jaring pengaman yang lain mayoritas berbentuk sembako,” ujarnya.
Baca juga: MUI Imbau Warga yang Berkecukupan Segera Bantu Korban Terdampak Covid-19
Salah satu warung yang mendapat order dari Pemkab Banyuwangi untuk menyediakan makanan adalah Warung Wajiek.
Menurut sang pemilik Wajiono, sejak berlakunya anjuran physical distancing, omzet warungnya terjun bebas. Bahkan, dia yang biasa buka warung setiap hari, kini sering menutup usahanya.
"Biasanya bisa jual 350 bungkus sehari, sekarang sehari tidak sampai 100 bungkus. Bahkan saya sempat tutup daripada merugi. Alhamdulillah, dengan order program kupon makan ini, bisa membantu warung saya," ujarnya.
Hal yang sama juga disampaikan Bambang Hermawan, pemilik Warung Ijo yang juga dilibatkan Pemkab Banyuwangi dalam program ini.
"Omzet memang turun hingga 60 persen. Tapi kami tetap harus bersyukur, Alhamdulillah sekarang kami dapat pesanan program kupon makan ini," kata Bambang.
Dilansir dari rilis tertulis Pemkab Banyuwangi, ada empat skema jaring pengaman sosial warga kelompok terbawah di Banyuwangi dengan gotong royong banyak pihak.
Pertama, dari APBD yang besarannya masih difinalkan bersama DPRD.
Baca juga: Paguyuban Hegarmanah Bandung Serahkan Paket Sembako untuk Warga Terdampak Covid-19