"Untuk penanganan pasien corona, RSUD Kota Padang Sidempuan menjadi salah satu rumah sakit rujukan," ujar Elvi.
Sementara itu Direktur RSUD Kota Padang Sidempuan Tetty Rumondang mengklaim telah menyiapkan sedikitnya empat ruangan untuk pasien suspect maupun positif virus corona yang terinfeksi virus corona.
Baca juga: Pihak RSUD Padang Sidempuan Dikritik soal Penanganan Pasien yang Diduga Corona
Tety mengatakan empat ruangan yang akan digunakan untuk ruang isolasi adalah bekas kamar yang sebelumnya digunakan tempat tinggal dokter-dokter muda yang bertugas di RSUD Kota Padang Sidempuan.
"Ini saya lagi rapat di Medan rapat terkait itu. Kita lagi membahasnya. Jadi, saat ini kita (rumah sakit) masih mempersiapkan ruangan yang akan dijadikan untuk pasien itu," ujar Tetty lewat sambungan telepon.
Baca juga: Jadi Rumah Sakit Rujukan Penanganan Corona, RSUD Padang Sidempuan Siapkan 4 Ruang Isolasi
Ia juga menjelaskan telah akan memberangkatkan petugas medis ke Kementerian Kesehatan RI, untuk mengikuti pelatihan serta mengambil sarana dan prasarana yang dibutuhkan.
"Sampai saat ini masih proses penyiapan ruangan, untuk pengobatan dan tindakan medisnya belum. Kelengkapan medisnya pun belum ada. Minggu depan akan kita kirim dokter dua orang, dokter spesialis paru-paru dan dokter spesialis penyakit dalam serta 1 orang petugas laboratorium," kata Direktur RSUD.
Baca juga: Identitas Telanjur Viral, Pasien Negatif Corona di Padang Sidempuan Dikucilkan Warga
Ketua DPC Partai Demokrat Kota Padang Sidempuan Khoiruddin Nasution menyesalkan tidak siapnya pihak RSUD untuk penanganan Covid-19.
"Seharusnya dari awal disampaikan saja kondisi ril kesiapan RSUD seperti apa, agar pasien dan petugas medis yang telah datang tidak sampai terkatung-katung. Ini sampai menunggu beberapa jam, baru dinyatakan ruangan masih direnovasi. Ini masalah yang urgent bukan main-main," ucap Khoir.
Ia mengatakan, peristiwa itu bukan kali pertama terjadi. Sejak RSUD Padang Sidempuan ditetapkan sebagai RS rujukan, sudah ada beberapa warga yang berstatus PDP malah dirujuk kembali ke RS di Medan.
Baca juga: Solo Tak Bebas Corona, 1 PDP di RS Moewardi Positif Covid-19
"Dari beberapa kejadian tersebut, jelas menunjukkan ketidaksiapan RSUD Pemkot Padang Sidempuan sebagai RS rujukan pemerintah pusat," ucap Khoir.
Tak hanya dikritik karena tak terima PDP. RSUD Kota Padang Sidempuan juga dilaporkan warga berinisial Z ke Lembaga Perlindungan Anak dan Perempuan Burangir, Padang Sidempuan.
Z keberatan saat surat rujukan pasien dari dokter yang berisi identitasnya viral di media sosial.
Sementara surat rujukan itu berisi keterangan bahwa dia diduga terjangkit virus corona.
Baca juga: PDP Corona di RSUD Kardinah Tegal Meninggal, Punya Riwayat Mudik ke Tangerang
"Juga kesalahan pihak RSUD yang diduga membocorkan surat rujukan pasien hingga viral sampai menimbulkan kepanikan di masyarakat. Juga statement Kepala Dinas Kesehatan yang melanggar kode etik kedokteran, padahal dia bukan dokter, namun menyebut identitas pasien," kata pendiri Lembaga Perlindungan Anak dan Perempuan Burangir Timbul Simanungkalit, Selasa (10/3/2020).
"Saya akan membantu Z agar nama baik dan perlakuan yang dialaminya dapat menjadi atensi pihak Pemerintah Kota Padang Sidempuan. Apalagi, saat Wali Kota Padang Sidempuan Irsan Efendi Nasution datang ke rumah Z, Wali Kota tidak menyampaikan permohonan maaf dan Z merasa kecewa soal itu," kata Timbul.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Oryza Pasaribu | Editor: Farid Assifa, Abba Gabrillin)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.