Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Dokter RSUD Wangaya Buat Pelindung Wajah yang Langka di Pasaran

Kompas.com - 03/04/2020, 15:51 WIB
Kontributor Banyuwangi, Imam Rosidin,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

DENPASAR, KOMPAS.com - Tim dokter di Instalansi Gawat Darurat (IGD) RSUD Wangaya Denpasar terpaksa membuat alat pelindung diri (APD) yang langka karena pandemi virus corona baru atau Covid-19.

Di luar jam praktik, para dokter membuat face shield atau pelindung wajah yang langka dan mahal di pasaran.

Kepala IGD RSUD Wangaya Anak Agung Bagus Dharmayuda mengatakan, pembuatan pelindung wajah itu dimulai sekitar dua minggu lalu.

Baca juga: Pemprov DKI Masih Butuhkan APD dan Barang Kebutuhan Tenaga Medis

Para dokter membeli bahan baku seperti spons dan mika keras. Spons dan mika itu dipotong lalu dijahit serta dilem.

"Kita memilah mana yang bisa dibeli dan mana yang bisa kita akali," kata Dharmayuda saat dihubungi, Jumat (3/4/2020).

Dharmayuda menyebut pembuatan pelindung wajah itu dilakukan saat dokter tak memiliki kegiatan.

Menurutnya, terdapat 10 dokter tetap dan 14 dokter magang di Instalasi Gawat Darurat (IGD) yang membuat terlibat dalam pembuatan pelindung wajah itu.

Mereka bergantian membuat pelindung wajah saat sedang bersantai atau senggang.

Dalam dua minggu, dokter di IGD itu bisa membuat 200 pelindung wajah.

Setelah selesai dibuat, pelindung wajah itu dibersihkan menggunakan alkohol.

 

Ratusan pelindung wajah itu tak cuma dipakai sendiri oleh dokter di IGD RSUD Wangaya.

Mereka juga membagikan pelindung wajah itu kepada dokter di bagian lain.

Saat ini, kata Dharmayuda, aksi ini telah ditiru oleh rumah sakit lainnya.

Harga pelindung wajah memang naik karena pandemi virus corona sejak beberapa bulan terakhir.

Normalnya, satu pelindung wajah biasa dijual Rp 10.000. Sekarang, harga satu pelindung wajah mencapai Rp 150.000.

"RSUD kan tidak bisa membeli kalau tak resmi. Anggarannya ada tapi kan menggunakannya enggak bisa karena penjualnya tak resmi," kata dia.

Baca juga: Mulai Produksi, 3.650 Liter Arak Bali Disulap Jadi 10.000 Liter Bio-Hand Sanitizer

Pelindung wajah itu berfungsi melindungi wajah dari droplet ludah atau batuk pasien.

Tapi, alat ini hanya digunakan saat tenaga medis merawat pasien biasa yang tidak dicurigai Covid-19.

Sementara, untuk menangani pasien yang diduga terifeksi Covid-19, tenaga medis menggunakan alat pelindung diri (APD) overall.

"Kalau pasien ke arah Covid-19 menggunakan overall. Yang dibikin ini grade nomer dua untuk pelindung wajah," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com