Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Gunungkidul Meninggal Setelah Dikunjungi Cucunya dari Depok, Tetangganya Takut Memakamkan

Kompas.com - 03/04/2020, 13:58 WIB
Markus Yuwono,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com- Seorang warga Kecamatan Playen, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, harus dimakamkan sesuai prosedur penguburan pasien positif virus corona.

Tindakan itu dilakukan karena warga tersebut meninggal dunia tidak lama setelah dikunjungi cucunya yang datang dari Depok, Jawa Barat.

Wakil Bupati Gunungkidul Immawan Wahyudi mengatakan, keluarga dan tetangga orang yang meninggal itu sampai tidak berani mengurusi jenazahnya.

Baca juga: Wakil Bupati Gunungkidul: Pemudik Jangan Dipersekusi

Alhasil, pemakaman harus dilakukan petugas yang mengenakan alat pelindung diri lengkap.

"Kami mengambil keputusan ketika keluarga tidak berani mendekat," kata Immawan kepada wartawan di Puskesmas Karangmojo II, Jumat (3/4/2020).

"Yang di Playen itu belum tentu (terinfeksi virus corona)," sambung Immawan.

Sedangkan Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul Dewi Irawaty mengatakan, warga Kecamatan Playen yang meninggal dunia belum masuk golongan pasien dalam pengawasan (PDP).

Baca juga: Riwayat Pasien Positif Corona di Gunungkidul, dari Jakarta, Bantu Hajatan Tetangga 3 Hari

Pasalnya, setelah dikunjungi cucunya yang tinggal di Depok, Jawa Barat, warga Playen itu tidak menunjukkan gejala seperti orang terinfeksi virus corona.

Namun, dia punya riwayat penyakit lain.

"Tidak ada keluhan, ada penyakit asma dan asam urat," kata Dewi.

 

Hanya saja, Pemerintah Kabupaten Gunungkidul tetap melakukan sejumlah upaya pencegahan, termasuk dengan menyemprotkan rumah warga yang meninggal dengan disinfektan.

Menurut Dewi, saat ini ada dua PDP di Gunungkidul yang meninggal dunia. Mereka adalah warga Kecamatan Karangmojo, dan Wonosari.

Terkait informasi yang beredar di masyarakat adanya korban positif yang meninggal di Kecamatan Panggang, Dewi menduga penyebab kematiannya bukan karena virus corona.

"Memang dia lebih condong penyakit lain yakni penyakit jantung, dan tidak dimasukkan ke PDP," kata Dewi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com