Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Dosen UGM Bangun Gerakan Kemanusiaan Sambatan Jogja, Hadapi Corona Bergerak Lewat WA

Kompas.com - 03/04/2020, 07:13 WIB
Wijaya Kusuma,
Khairina

Tim Redaksi

"Saya ini menciptakan pasar tapi pasar bantuan dan yang mau dibantu. Jadi misalnya ada orang yang butuh bantuan APD kemudian ditanggapi di grup itu, oh saya buat APD, Mas ini buat APD, dan lima menit masalah selesai, kemudian penyelesaiannya silahkan japri, ngobrol," bebernya.

Baca juga: Ini 5 Tugas Relawan Desa Lawan Covid-19 Menurut Protokol Kemendes PDTT

Menurutnya, saat ini ada lima WAG yang dibuat. WAG tersebut sesuai dengan tema masing-masing.

Pertama, Sonjo headquarter (HQ). Di grup ini menampung semua anggota grub Sonjo.

Kemudian, kedua ada Sonjo Database. Grup ini merupakan pusat admin dan database untuk mendukung gerakan SONJO.

"Data base demand dan supply mengidentifikasi masalah, diskusi di WAG dibuat catatan yang di-update setiap malam. Mengisi form di Google sheet untuk mengidentifikasi berbagai program kegiatan para pihak dan kebutuhan terhadap bantuan dari para pihak," ujarnya.

Ketiga ada Sonjo Pangan. Di grup ini fokus pada upaya mengatasi masalah pemenuhan atau kebutuhan pangan di DIY.

"Jadi kita pertemukan di situ antara masyarakat dengan penyedia jasa kita ambilkan dari UMKM, informal juga tidak apa-apa," bebernya.

Keempat Sonjo Inovasi. Di grup ini fokus pada upaya membangun prototipe alkes yang sebelumnya harus diimpor agar bisa diproduksi di dalam negeri.

"Di situ kita kumpulkan dari teman-teman Fakultas Kedokteran, Fakultas Farmasi, Teknik dan MIPA untuk bersatu lalu kemudian memikirkan alat apa yang harus diproduksi, dibuat inovasinya dalam jangka pendek karena kita membutuhkan itu dengan barang-barang yang seadanya," urainya.

Saat ini untuk grub Sonjo Inovasi, lanjutnya, sedang melakukan stock taking kebutuhan alkes yang diperlukan untuk dibuatkan prototipe dan juga temuan teknologi apa yang sudah ada di UGM.

"Ini ada orang yang mengkoordinasikan para tukang jahit di rumah, ini kumpul ada yang buat APD, bahkan para inovator di UGM itu juga ikut. Ada yang membuat head shield, ada juga hazmat juga," ungkapnya.

Kelima Sonjo Legawa. Di grup ini fokus mengorganisir lembaga-lembaga sosial untuk mengoptimalkan penyaluran bantuan kemanusiaan.

Di sini merupakan kumpulan dari lembaga- lembaga kemanusiaan. Saat ini anggota grup iniberencana menyalurkan sembako ke kelompok rentan di DIY.

"Kita kumpulkan tujuanya bukan kita mencari duit, bukan untuk menggalang dana. Tapi Kita hanya mengatakan begini, kalau anda menyalurkan itu mohon dijelaskan kepada kami menyalurkan kemana saja, kepada siapa saja dan kapan bentuknya apa, sehingga jangan sampai terjadi tumpang tindih, sehingga tidak merata," jelasnya.

Keanggotaan Sonjo sifatnya terbuka. Merangkul seluas-luasnya elemen masyarakat di DIY untuk bersama-sama menanggulangi dampak penyebaran Covid-19.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com