Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Robot Pelayan Pasien Corona yang Segera Diluncurkan, Bisa Dikontrol dari Ponsel dan Berkomunikasi

Kompas.com - 03/04/2020, 06:30 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Sebuah robot khusus untuk melayani pasien positif corona dirancang oleh tim dari Universitas Airlangga (Unair) dan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya.

Robot ini pernah dibuat oleh ITS, kemudian tim memodifikasinya kembali.

Robot yang akan diluncurkan dua pekan mendatang tersebut diproyeksi mampu meringankan pekerjaan tim medis dalam menangani corona.

Baca juga: Sederet Kisah Perjuangan Mereka yang Berhasil Sembuh dari Covid-19..

Mengurangi kontak tenaga medis

Ilustrasi pasien terinfeksi virus coronaShutterstock Ilustrasi pasien terinfeksi virus corona
Ide perancangan robot salah satunya bertujuan mengurangi kontak tenaga medis dengan pasien positif corona.

Dengan demikian, potensi penularan pun dapat diminimalkan.

Tugas robot ini adalah mengirim obat, makanan dan pakaian kepada pasien

Rektor Unair, Mohammad Nasih mengatakan, robot ini diharapkan bisa sangat membantu tenaga medis.

Ia berharap angka penularan Covid-19 terhadap tenaga medis dapat ditekan.

"Karena angkanya juga terus bertambah. Sehingga kami berkomitmen menekan jumlahnya. Setidaknya menekan jumlah dokter dan tim medis yang tertular," kata dia, dilansir dari Tribun Jatim.

Baca juga: Sempat Ditentang Keluarga, Petugas Medis yang Tangani Corona: Ini Tugas Negara

 

Pasien dengan gejala ringan virus corona COVID-19 diperiksa suhu tubuhnya oleh petugas medis saat menjalani perawatan di sebuah pusat pameran yang diubah menjadi rumah sakit darurat di Wuhan, Hubei, China (17/2/2020). Data hingga Rabu (19/2/2020) ini, korban meninggal akibat virus corona di China sudah mencapai 2.000 orang setelah dilaporkan 132 kasus kematian baru.AFP/STR/CHINA OUT Pasien dengan gejala ringan virus corona COVID-19 diperiksa suhu tubuhnya oleh petugas medis saat menjalani perawatan di sebuah pusat pameran yang diubah menjadi rumah sakit darurat di Wuhan, Hubei, China (17/2/2020). Data hingga Rabu (19/2/2020) ini, korban meninggal akibat virus corona di China sudah mencapai 2.000 orang setelah dilaporkan 132 kasus kematian baru.
Menghemat APD

Tak hanya mengurangi kontak tenaga medis, robot ini juga diproyeksi mampu mengurangi penggunaan alat pelindung diri (APD).

Sebab, petugas medis bisa mengontrol robot, bahkan melalui ponsel, tanpa perlu menggunakan APD.

Anggota tim pembuatan robot dari Rumah Sakit Unair Niko Azhari Hidayat mengatakan, robot juga dilengkapi monitor yang memungkinkan komunikasi dua arah antara tenaga medis dan pasien positif.

"Nantinya ada tim operator yang mengendalikan robot ini dari control room," kata dia.

Robot tersebut saat ini sudah bisa berputar, berkeliling dan berjalan sesuai petunjuk operator.

Baca juga: Kisah Perawat Positif Covid-19, Sering Ditanya Anak Balitanya Kapan Pulang hingga Berjuang Sembuh

Launching 2 pekan lagi

Ilustrasi: perawatan pasien positif terinfeksi virus coronaShutterstock Ilustrasi: perawatan pasien positif terinfeksi virus corona
Niko menjelaskan, robot tersebut akan segera diluncurkan.

"Sekitar 2 pekan ke depan, robot akan di-launching, sekarang masih tahap penyempurnaan," kata dia.

Melansir Tribun Jatim, untuk tahap awal satu unit robot yang dibuat dan diuji cobakan.

Selanjutnya, tim akan membuat beberapa unit robot lagi.

Sumber: Kompas.com (Kontributor Surabaya, Achmad Faizal | Editor: Dheri Agriesta)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com