Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Dibongkarnya Makam Pasien Positif Corona, Warga Bunyikan Kentongan, Bupati Turun Tangan

Kompas.com - 03/04/2020, 06:15 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Warga Desa Tumiyang, Kecamatan Pekuncen dan Desa Karangtengah, Kecamatan Cilongok, Banyumas, Jawa Tengah membunyikan kentongan dan memblokade jalan menggunakan batang pohon, Selasa (31/3/2020).

Hal ini dilakukan sebagai bentuk penolakan terhadap pemakaman pasien positif corona di wilayahnya.

Aksi warga memblokade jalan ini pun membuat ambulans pembawa jenazah pasien positif corona yang sudah masuk kampung tak bisa keluar.

Aksi ini berujung pada dibongkarnya kembali makam jenazah pasien positif corona.

Baca juga: Ironis, Pemakaman Korban Corona Ditolak dan Ambulans Diusir di Sejumlah Daerah, Mana Saja?

Merasa tak diberi tahu

Ilustrasi virus coronaShutterstock Ilustrasi virus corona
Kepala Desa Karangtengah Karyoto mengemukakan, warga kecewa karena merasa tak diberitahu perihal pemakaman jenazah pasien positif Covid-19.

"Yang pertama kami dibohongi petugas, dari Selasa siang banyak pelat merah berseliweran dan kami sama sekali tidak ada informasi dan pemberitahuan kepada pemdes (pemerintah desa)," kata dia.

Menurutnya, pemakaman jenazah pun dilakukan diam-diam tanpa sepengetahuan warga.

Saat jenazah selesai dikuburkan, mereka baru tahu yang sebenarnya.

"Tahu-tahu tadi malam sekitar pukul 19.00 WIB listrik mati, apakah sengaja dimatikan atau tidak kami tidak tahu. Setelah itu datang mobil rombongan kurang lebih enam, kemudian masyarakat tahu bahwa itu adalah untuk pemakaman," ujar Karyoto.

Baca juga: Liang Lahat Sudah Digali, Pemakaman Jenazah Positif Corona di Lampung Ditolak 2 Kali

 

Warga memblokade jalan menggunakan batang pohon di Desa Karangtengah, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Rabu (1/4/2020).KOMPAS.COM/HANDOUT Warga memblokade jalan menggunakan batang pohon di Desa Karangtengah, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Rabu (1/4/2020).
Warga bunyikan kentongan, makam dibongkar

Mengetahui pemakaman jenazah positif corona, warga beramai-ramai ke luar rumah dan membunyikan kentongan.

Tak hanya itu, warga juga memblokade jalan memakai batang pohon di sejumlah titik.

Aksi itu berujung dibongkarnya makam jenazah positif corona.

"Warga keluar semua mencegat mobil (ambulans) tidak boleh keluar. Tuntutan jenazah harus dipindah, sampai Bupati turun tadi malam, tapi tidak ada titik temu, akhirnya pukul 08.00 WIB dilakukan pembongkaran," papar dia.

Baca juga: Sederet Kisah Perjuangan Mereka yang Berhasil Sembuh dari Covid-19..

Bupati terjun membongkar makam

Makam jenazah positif corona itu akhirnya dibongkar dan dipindahkan ke lokasi pemakaman lainnya.

Pembongkaran dipimpin langsung oleh Bupati Banyumas Achmad Husein pada Rabu (1/4/2020).

"Saya sebetulnya hanya ingin menunjukkan bahwa jenazah (pasien posiif corona) setelah meninggal itu tidak berbahaya," kata Husein.

Bupati berkomitmen akan menyosialisasikan kepada masyarakat perihal pemakaman jenazah positif corona.

"Dalam waktu dekat akan kami sosialisasikan lagi terus menerus supaya masyarakat tahu persis bahwa itu tidak ada maslaah, tidak bahaya, karena begitu virus itu ada di tubuh jenazah, di dalam tanah itu virus langsung mati, tidak akan ke mana-mana," jelas Husein.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Banyumas, Fadlan Mukhtar Zain | Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com