Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/04/2020, 21:31 WIB
Tresno Setiadi,
Dony Aprian

Tim Redaksi

TEGAL, KOMPAS.com - Puluhan narapidana kasus pidana umum di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas IIB Tegal, Jawa Tengah, dibebaskan.

Kepala Lapas Klas II B Tegal Sambiyono mengungkapkan, kebijakan itu diambil sebagai upaya untuk mengurangi penghuni Lapas untuk mencegah penyerabaran atau penularan virus Corona (Covid-19) dalam lingkungan Lapas.

"Paling lambat tanggal 6 April clear 57 narapidana sudah dibebaskan atau pulang ke rumah. Jadi asimilasi, bukan bebas murni," kata Sambiyono saat dihubungi Kompas.com, Kamis (2/4/2020)

Baca juga: Cegah Corona, Puluhan Narapidana Lapas Kendal Bebas Bersyarat

Sambiyono mengungkapkan, mereka yang akan dirumahkan harus memenuhi sejumlah syarat dan kriteria.

Syarat pertama, bukan narapidana kasus narkoba dengan ancaman di atas 5 tahun, bukan napi teroris, serta bukan napi kasus korupsi.

"Kriteria ada dalam Permen Hukum dan HAM, yakni bukan napi narkoba, bukan teroris, bukan koruptor, termasuk bukan napi kejahatan perang. Jadi dari 57 ini lebih banyak pidana umum," kata Sambiyono.

Baca juga: Lapas Tasikmalaya Bebaskan 34 Narapidana

Tak hanya itu, lanjut Sambiyono, narapidana yang akan dibebaskan harus telah menjalani masa hukuman dua pertiga pada 31 Desember 2019.

"Termasuk memiliki catatan kelakuan baik dalam kurun waktu enam bulan terakhir. Syarat berkelakuan baik ini dibuktikan dengan surat register F," paparnya.

Sambiyono mengatakan, narapidana penghuni Lapas Klas IIB Tegal memang kelebihan kapasitas yang seharusnya 250 orang justru terisi 305 narapidana.

"Ya harapannya bisa mengurangi populasi untuk mengantisipasi penularan Covid-19," pungkasnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com