Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pulang dari Bandung, Satu Keluarga Ditolak Masuk Dusun di Bantul, Diisolasi di BUMDes

Kompas.com - 02/04/2020, 19:52 WIB
Markus Yuwono,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com-Pandemi corona menyebabkan satu keluarga yang berjumlah lima orang ditolak masuk ke salah satu dusun di Desa Sumbermulyo, Kecamatan Bambanglipuro, Bantul, Yogyakarta.

Keluarga ini baru pulang dari Bandung, Jawa Barat dan sementara tinggal di Gedung Bumdes Sumbermulyo.

Kepala Desa Sumbermulyo, Kecamatan Bambanglipuro, Kabupaten Bantul, Ani Widayani menyampaikan, peristiwa ini bermula ketika satu keluarga yang mengontrak di salah satu dusun di Desa Sumbermulyo melakukan perjalanan ke Bandung pada hari Kamis (26/3/2020) dan pulang pada hari Minggu (30/3/2020).

Baca juga: Sempat Kesulitan Dapat RS Rujukan, 2 PDP Corona di Bantul Meninggal

Kepulangan mereka ini memunculkan polemik di tengah masyarakat, karena pandemi Covid-19 yang sedang terjadi.

Sebelumnya, masyarakat sekitar sudah sepakat menolak pendatang dari luar dusun. 

Akhirnya kesepakatan warga dan pihak desa, serta keluarga pendatang dari Bandung untuk sementara diisolasi di Gedung Bumdes selama 14 hari dan kebutuhan makan akan ditanggung oleh Satgas Siaga Covid-19 Desa Sumbermulyo.

"Tim Satgas Siaga Covid-19 Kelurahan Sumbermulyo menjadikan gedung BUMDes  sebagai tempat karantina. Apalagi gedung ini jauh dari pemukiman dan dekat dengan tempat pelayanan masyarakat yakni Puskesmas Bambanglipuro," kata Ani kepada wartawan di lokasi Kamis (2/4/2020)

Penggunaan gedung ini, menurut Ani, sesuai dengan  Surat Edaran dari Kemendes PDTT Nomor 8 Tahun 2020 tentang Desa Tanggap Covid-19 dan Penegasan Padat Karya Tunai Desa yang di dalamnya juga berisi di setiap desa harus memiliki ruang isolasi menghadapi Covid-19.

Gedung Plar Deuker Saemaul yang biasa disebut gedung Bumdes di Dusun Kaligondang ini, mampu menampung 20 orang karena hanya terdiri dari 5 kamar.

Pemerintah desa juga menyiapkan 2 tempat karantina atau isolasi di Gedung Serbaguna Desa Sumbermulyo dan 1 rumah milik warga yang tidak ditempati oleh pemiliknya.

"Kalau karantina 14 hari selesai dan tidak menunjukkan gejala mereka boleh kembali," kata Ani.

Baca juga: Bantul Segera Miliki Rumah Sakit Darurat Covid-19

Ani mengatakan, pemerintah desa menyiapkan anggaran sekitar Rp 203 juta dalam menghadapi pandemi Covid-19.

Berbagai program disiapkan, selain penyiapan ruang isolasi juga memberikan bantuan kepada warga kurang mampu.

Anggaran ini berasal dari pengalihan anggaran yang tidak mungkin dilaksanakan seperti pelatihan. 

Kepala Puskesmas Bambanglipuro, dr. Tarsisius Glory mengatakan pihak puskesmas akan melakukan pemantauan terhadap lima orang yang ditampung di gedung Bumdes selama 14 hari.

Selain mereka, pemudik yang datang juga akan dilakukan hal yang sama. Pihaknya akan berkoordinasi dengan tiga desa di Bambanglipuro untuk memantau pemudik.

"Kalau ada gejala, nanti akan diperiksa dan diberi pengobatan, kalau perlu rujukan nanti kami yang koordinasikan," kata Tarsisius.

Setiap pemudik atau pendatang untuk didata serta mengisi Google form yang sudah terkoneksi dengan Puskesmas Bambanglipuro.

"Semua pemudik yang datang didata lewat Google form. Initnya tim iami akan bekerja secara simultan untuk memantau kesehatan para pemudik," kata Tarsisius. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com