Terakhir ia membuat pertanyaan kapan ia akan dipulangkan. Kali ini bagi yang bisa menjawab diberikan pulsa Rp 70.000.
Selama dirawat, Sarno bersyukur karena keluarga tidak memiliki beban sama sekali.
Bahkan, sampai saat ini belum pernah dia dengar keluarganya dikucilkan warga sekitar.
Namun bila terjadi, ia memaklumi karena pemahaman warga tentang corona beragam.
Selama diisolasi, seluruh aktivitas hanya dilakukan di dalam ruangan.
Bahkan, saat shalat pun harus dilakukan di atas tempat tidur, lantaran tangannya dipasangi infus.
Setiap pasien corona juga tidak boleh mendapatkan makanan dari luar, termasuk Sarno.
Baca juga: Kabar Baik, Pasien 01 dan 02 Positif Corona di Kepri Dinyatakan Sembuh
Semua makanan dan minuman sudah disediakan rumah sakit.
Untuk mengetahui malam atau siang, ia hanya mengetahui dari jam yang tertera di ponselnya.
Begitu pagi tiba, seorang perawat yang mengenakan alat pelindung diri lengkap datang mengecek kondisi kesehatan.
Hal serupa juga terjadi saat siang dan malam hari.
Sarno diberi obat, vitamin, dan pemeriksaan organ tubuh bagian dalam.
Baik dokter ataupun perawat tidak bisa dibedakan karena baju yang dikenakan sama seperti astronot
Bila dihitung dengan biaya sendiri, maka akan mahal sekali pembayarannya.
Ia bersyukur karena semua fasilitas dan pelayanan yang diberikan semuanya gratis.
Tinggal di penjara
Ia merasakan tinggal di penjara masih lebih baik dibanding harus dirawat di ruang isolasi.
Pasalnya, bila ditinggal di penjara, seseorang masih bisa merasakan nikmatnya minum kopi, merokok, hingga mendapatkan kiriman jajanan dari keluarga.