Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejak Pandemi Corona, Warga Sumedang Keluhkan Kelangkaan Gula Pasir

Kompas.com - 02/04/2020, 11:48 WIB
Aam Aminullah,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

SUMEDANG, KOMPAS.com - Sejak pandemi corona atau Covid-19, warga Kabupaten Sumedang, Jawa Barat mengeluhkan sulitnya mendapatkan stok gula pasir.

Kalau pun ada, pembeliannya dibatas maksimal 1 Kg, dengan ketentuan warga harus membeli barang kebutuhan lainnya di atas Rp 150.000.

Hal ini dikeluhkan warga Kelurahan Kota Kaler,nKecamatan Sumedang Utara, Hernawan Safari.

Hernawan menuturkan, ketersediaan gula pasir di wilayah Sumedang sudah langka dalam beberapa hari terakhir.

"Ada di supermarket tapi dibatasi maksimal 1 Kg. Kita gak masalahin pembatasan ini, tapi aturannya itu yang bikin keberatan. Karena untuk 1 Kg gula pasir kita wajib belanja barang lain minimal Rp 150.000. Kalau kurang dari itu belanjanya gak bisa, ini yang bikin keberatan," ujar Hernawan kepada Kompas.com di Sumedang kota, Kamis (2/4/2020).

Baca juga: Sektor Pertanian di Sumedang Tak Terpengaruh Pandemi Covid-19

Hernawan menuturkan tidak mengetahui penyebab kelangkaan gula pasir di Sumedang.

Namun, kata Hernawan, menurut pedagang memang dibatasi untuk menjaga stoknya tetap tersedia selama pandemi virus corona.

"Kami berharap ke depannya tidak ada toko modern, supermarket atau pedagang di pasar yang memberlakukan aturan semaunya seperti itu. Tak apa-apa dibatasi tapi jangan memberatkan masyarakat juga," tutur Hernawan.

Sementara itu, ketika personel Polres Sumedang melakukan penyisiran ke sejumlah toko modern di wilayah Kecamatan Jatinangor, stok gula pasir kosong.

Baca juga: Mudik ke Sumedang, Warga Ini Positif Covid-19 Saat Jalani Rapid Test

 

Stok gula pasir kosong

Kapolres Sumedang AKBP Dwi Indra Laksmana mengatakan, saat anggotanya melakukan pengecekan ke sejumlah toko modern di Jatinangor, stok gula pasir memang kosong.

"Menurut pelayan toko, stok gula pasir sudah habis sejak sehari, dua hari lalu. Masker juga kosong. Katanya sudah pesan (Gula pasir) tapi belum dikirim distributor," ujar Indra kepada Kompas.com melalui WhatsApp, Kamis.

Selain gula pasir dan masker, kata Indra, stok kebutuhan pokok masyarakat lainnya masih aman.

Indra menuturkan, pengecekan kebutuhan pokok masyarakat akan terus dilakukan dalam mengantisipasi terjadinya penimbunan saat pandemi Covid-19.

"Kami akan rutinkan pengecekan ketersediaan sembako dan kebutuhan masyarakat lainnya setiap hari. Ini untuk memastikan agar tidak terjadi penimbunan dan masyarakat bisa tetap tenang karena kebutuhan pokok mereka bisa tersedia di pasaran," kata Indra. 

Baca juga: Pembuat Gula Pasir Oplosan di Cilacap Ditangkap

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com