SEMARANG, KOMPAS.com - Update data persebaran Covid-19 di Jawa Tengah melalui website corona.jatengprov.go.id kini tidak lagi berskala kota atau kabupaten, melainkan sudah berbasis kelurahan.
Dalam website tersebut dilengkapi dengan peta sebaran kasus Covid-19 yang ditandai dengan titik merujuk pada kelurahan/desa. Bukan titik lokasi atau tempat tinggal pasien.
Selain itu, fitur-fitur di dalam website tersebut juga telah diperbarui dengan visualisasi yang lebih mudah dipahami.
Baca juga: Ganjar Minta Masyarakat Hentikan Penyemprotan Disinfektan ke Orang
Menariknya, ada fitur informasi dapat digunakan masyarakat mendeteksi persebaran Covid-19 berdasarkan lokasi.
Masyarakat dapat mengetahui daerah sekitarnya ada yang positif corona, orang dengan pemantauan (ODP), pasien dalam pengawasan (PDP) mulai radius 500 meter hingga 3 kilometer.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, update data persebaran hingga tingkat kelurahan dilakukan agar masyarakat paham dan peduli dengan kondisi wilayah masing-masing.
"Kami buat seperti itu agar semua paham. Misalnya di daerah ini berstatus hijau dan masih aman, maka harus diproteksi bersama-sama. Nah kalau yang zona merah, maka harus diurus bersama-sama. Kalau sudah merah, dan mewajibkan semua orang harus berada di rumah, ya jangan ngeyel," kata Ganjar di Semarang, Rabu (1/4/2020).
Maka dari itu, diharapkan masyarakat untuk tidak panik dan dapat segera mengambil tindakan-tindakan pencegahan.
Baca juga: Pasien Sembuh dari Corona di Solo Curhat ke Ganjar, Berharap Tak Dikucilkan Masyarakat
"Kalau sudah tahu, diharapkan orang jadi tidak panik. Oh di tempatku ada kasus positif, yok kita dirumah saja, kita bikin kegiatan yang asyik di rumah. Tidak usah pergi belanja ke luar dulu, mungkin belanjanya online. Cara ini yang harus disiapkan masyarakat dan harus diedukasi terus menerus," tegasnya.
Ganjar mengungkapkan masyarakat kini sudah memahami dengan baik terkait Covid-19. Literasi dan kepedulian masyarakat terhadap virus ini sudah meningkat dari awal kasus terjadi.
"Saya bangga dan terharu, karena masyarakat mulai peduli dengan kasus ini. Mereka banyak yang mendukung pemerintah untuk tetap di rumah, memberikan bantuan dan lain sebagainya," ujarnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.