Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyuwangi Produksi 3.000 APD, Pemkab Gandeng UMKM dan BLK, Diawasi Langsung Dinas Kesehatan

Kompas.com - 02/04/2020, 05:45 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi memproduksi 3.000 alat pelindung diri (APD) untuk tenaga medis dengan menggandeng UMKM dan balai latihan kerja (BLK).

Menurut Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, APD sangat dibutuhkan bagi tenaga medis di tengah wabah corona. Apalagi ia mendengar banyak rumah sakit yang kekurangan APD.

“Anggaran kami ada, tapi barangnya juga sulit di pasaran. Maka kami berinisiatif memproduksi sendiri dengan menggandeng UMKM konveksi yang ada di Banyuwangi, sekaligus untuk memberdayakan mereka di tengah situasi sulit saat ini,” kata Anas.

Baca juga: Kronologi Pasien Positif Covid-19 Pertama di Banyuwangi, Pulang dari Bali, Hasil Tes Sempat Beda

Ia mengatakan APD yang diproduksi akan disupervisi langsung oleh Dinas Kesehatan sehingga sesuai dengan kebutuhan para tenaga medis.

“Tahap awal kami pesan 1.000 ke beberapa UMKM. Dan nanti kita tingkatkan. Produksi yang sudah selesai, telah didistribusikan ke rumah sakit,” kata Anas.

Dari rilis tertulis yang diterima Kompas.com pada Rabu (1/4/2020), salah satu UMKM yang dilibatkan untuk memproduksi APD adalah Dafa Jaya Konveksi, di Dusun Cangaan, Kecamatan Genteng.

Baca juga: Pasien Positif Corona di Banyuwangi Membaik, Sudah Copot Alat Bantu Pernafasan

Nur Basuki Abdullah pemilik  Dafa Jaya Konveksi mengatakan pihaknya mendapatkan pesanan sebanyak 300 APD dari pemkab.

“Dokter dari Dinas Kesehatan datang memberikan contoh serta standar-standar yang harus dipenuhi dalam pembuatan APD. Kami lalu produksi dengan supervisi Dinas Kesehatan,” kata pria yang akrab dipanggil Abas saat dikunjungi Bupati Banywuangi Abdullah Azwar Anas, Rabu (1/4/2020).

Sesuai dengan arahan Dinas Kesehatan, Abas memilih material kain parasut yang kedap air.

“Kami punya beberapa material parasut, dari yang biasa hingga bahan super. Tinggal memilih saja. Bahan menentukan harga. Kami mematoknya per APD Rp 140 – 175 ribu per baju,” beber Abas.

Baca juga: Wabah Corona, Rumah Dinas Bupati Banyuwangi Dijadikan Ruang Isolasi Darurat

Abas bercerita jika ia sangat berhati-hati untuk membuat APD dan tidak melibatkan semua penjahit.

Mengingat APD ini salah satu perlengkapan standar untuk melindungi tenaga medis dari paparan virus.

“Tidak semua penjahit yang ada kami libatkan. Karena pengerjaannya perlu detail. Kami memproduksi di satu tempat, agar setiap prosesnya bisa kami awasi dengan baik dan steril. Semua penjahit memakai masker. Alat-alat juga kami sterilkan,” ujarnya.

Baca juga: Cegah Corona, Rumah Ibadah Lintas Agama di Banyuwangi Disemprot Disinfektan

Orderan seragam sekolah turun

Saat wabah corona, Abas mengaku jika kondisi perdagangannya lesu. Karena itu ia bersyukur mendapatkan orderan membuat APD untuk tenaga medis.dok Humas Pemkab Banyuwangi Saat wabah corona, Abas mengaku jika kondisi perdagangannya lesu. Karena itu ia bersyukur mendapatkan orderan membuat APD untuk tenaga medis.
Abas bercerita selama ini memproduksi seragam sekolah yang didistribusikan ke beberapa daerah termasuk Bali.

Dalam waktu setahun, usaha konveksinya bisa menghasilkan 4- ribu potong pakaian.

Namun saat wabah corona, Abas mengaku jika kondisi perdagangannya lesu. Karena itu ia bersyukur mendapatkan orderan membuat APD untuk tenaga medis.

Baca juga: Pasien Rehabilitasi Jiwa di Semarang Jalani Terapi dengan Jahit Masker dan APD

“Orderan kami turun. Alhamdulillah ada pesanan APD, kami bisa bernapas lega. Bisa untuk membayar cicilan sekaligus membayar gaji para karyawan,” tutur Abas.

Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi Widji Lestariono mengatakan, APD yang diproduksi tidak akan diperjualbelikan, tetapi didistribusikan ke fasilitas kesehatan di seluruh Banyuwangi.

“Adapun untuk mekanisme distribusinya sendiri nanti diprioritaskan untuk RS yang menangani pasien Covid-19. Semua produksi kami cek ulang dan kami sterilisasi dulu,” kata pria yang akrab dipanggil Rio tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com