Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa Yogya dari Luar Daerah Harus Patungan untuk Makan

Kompas.com - 01/04/2020, 19:36 WIB
Wijaya Kusuma,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Mahasiswa dari luar daerah yang kuliah di Yogyakarta mulai mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Para mahasiswa harus "patungan" untuk memenuhi kebutuhan makan.

Salah satu mahasiswa yang tinggal di Asrama Mahasiswa Kalimantan Tengah di Yogyakarta Aswan Umar Dunis (27) mengatakan, saat ini ada sekitar 14 mahasiswa yang masih berada di asrama.

"Memang sudah ada yang pulang, yang di asrama saat ini ada sekitar 14 orang dari 24 orang," ujar Aswan saat dihubungi, Rabu (1/4/2020).

Baca juga: Warteg Sekitar Kampus Tutup, Emak-emak Ini Sumbang Makanan buat Mahasiswa Rantau UI

Aswan menyampaikan, beberapa mahasiswa memilih tetap tinggal di asrama karena belum ada kepastian soal ujian yang dilakukan secara online.

Sementara di lokasi asal beberapa mahasiswa jaringan internet tidak sebagus di Yogyakarta.

"Takutnya ujian online, di sana kan jaringan tidak sekuat disini. Alasan kedua tidak pulang karena pada takut membawa bibit virus ke sana, terutama (takut nanti) orang-orang di rumah kena," jelasnya.

Diakuinya, saat ini para mahasiswa yang memilih tetap tinggal di asrama mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan untuk makan sehari-hari.

Meskipun warung-warung masih ada yang buka, namun para mahasiswa ini terbentur pada finansial.

"Warung beberapa masih ada yang buka, cuma enggak dapat kiriman istilahnya atau kiriman telat, kita nggak tahu juga. Kabarnya di sana kan karantina juga, ekonomi sulit semua sekarang," ungkapnya.

Guna memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, para mahasiswa yang di asrama harus patungan. Uang yang terkumpul dibelikan bahan makanan.

Para mahasiswa ini mulai patungan untuk memenuhi kebutuhan hidup sudah sejak seminggu lalu.

"Kita patungan, misalnya ada uang Rp 50 ribu ya kita beli terus makan bareng, kebetulan ada dapur, jadi kita masak. Kita kemarin juga sempat mau buka donasi juga untuk kebutuhan makan," katanya.

Baca juga: Kirim Makanan Gratis untuk Mahasiswa Rantau UI, Emak-emak Ini Sambil Bantu Ojek Online

Selain kebutuhan makan, para mahasiswa juga kesulitan mendapatkan masker maupun hand sanitizer.

"Kita awal sudah mencari tapi kosong, tidak dapat, kemudian dana kita alokasikan untuk makan. Teman yang keluar yang punya masker, lainya bertahan di asrama," bebernya.

Namun demikian, para mahasiswa di asrama telah mendapat edukasi mengenai Covid-10. Sehingga para mahasiswa memilih untuk mengurangi aktivitas di luar dan tetap bertahan di asrama.

Sementara itu, Bayu Pamungkas mahasiswa yang tinggal di Asrama Subang menuturkan, saat ini ada 10 orang yang tinggal di asrama dari total 18 orang.

Menurutnya, meski warung-warung beberapa masih buka, namun kendalanya adalah soal finansial. Sebab kondisi saat ini mempengaruhi penghasilan orangtua.

"Kita patungan bareng-bareng lalu beli di pasar. Kendalanya ya itu, kiriman uang dari orang tua, kita kan juga tahu di sana kan juga susah cari duit di saat seperti ini karena kondisi ini mempengaruhi perekonomian juga," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com