Sempat jadi beban pikiran
Aang mengatakan, pikirannya sempat kacau pasca dinyatakan positif Covid-19.
Namun, ia belajar untuk ikhlas. Bagi dia, positif Covid-19 bukan suatu aib.
"Mata rantai penyebarannya harus diputus dengan berani jujur, baik kepada diri sendiri, keluarga, dan masyarakat," kata Aang.
Setelah tujuh hari menjalani perawatan di RS Paru, Jatisari, Karawang, ia dipindahkan ke RSUD Karawang.
Aang mengaku mendapatkan pengalaman luar biasa.
"Alhamdulillah berkat doa sadaya (semua) kondisi tubuh kian hari kian membaik," ujar Aang yang juga Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) itu.
Baca juga: Cegah Corona, Taksi Online di Bandung Mulai Dipasangi Sekat Pelindung
Aang mengajak masyarakat untuk tidak panik.
Sebab, menurut dia, kecemasan yang berlebihan akan memicu stres dan membuat imun tubuh menurun.
"Waspada harus, tapi jangan buat tubuh lemas karena terlalu cemas memikirkan virus. Tetap tenang, jangan tegang. Insya Allah jadi pemenang. Sering-sering lah tertawa dan berpikir positif agar imun kuat, virus lewat," ucap Aang.
Sebelumnya, Bupati Karawang Cellica Nurachadiana, ajudan dan tiga pejabat lainnya dinyatakan positif Covid-19.
Mereka dirawat di RSUD Karawang setelah sebelumnya sempat dirawat di RS Paru.
Pemkab Karawang kemudian melakukan tracing.
Hasilnya, sedikitnya tiga pejabat dinyatakan positif.
Salah satunya berdasarkan hasil tes cepat atau rapid test.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.