“Mending fokus sembuh daripada tahu penyakitnya itu. Dari tim perawatnya tidak ngasih tahu (kalau positif corona). Mungkin khawatir terganggu psikisnya,” katanya.
Teman-temannya juga tidak ada yang memberi tahu bahwa Rhesa positif corona.
Namun, seluruh temannya mendukung untuk kesembuhannya.
“Kalau dari teman-teman mendukung. Teman-teman juga tidak ngasih tahu, cuma nyemangatin. Jadi ketika saya ngasih tahu ke teman-teman, mereka sudah tahu,” katanya.
Rhesa mengatakan, dokter yang menanganinya memakai alat pelindung diri (APD) lengkap. Ibunya yang setiap hari menjenguknya hanya bisa melihat dari balik kaca.
Tidak tahu terjangkit dari mana
Rhesa mengaku tidak tahu bagaimana dirinya terjangkit Covid-19.
Rhesa mengaku sempat berinteraksi dengan pasien positif meninggal di Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Namun, interaksi itu tidak secara langsung.
Baca juga: Sembuh, 15 PDP Corona Dipulangkan dari RSUD dr Soedono Madiun
Hanya saja, sebelum mengalami gejala Covid-19, dirinya berkunjung ke Surabaya untuk jalan-jalan.
“Kalau terjangkitnya di mana kurang tahu. Seminggu sebelum gejala pertama saya ke Surabaya, jalan-jalan,” katanya.