Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pro Kontra Pemakaman Jenazah Covid-19, Bupati Banyumas: Begitu Masuk Tanah, Virusnya Juga Mati

Kompas.com - 01/04/2020, 16:15 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Pro kontra pemakaman jenazah yang terinfeksi virus Covid-19 atau corona di Banyumas, Jawa Tengah, terus menjadi sorotan.

Bupati Banyumas Achmad Husein pun menegaskan, pihaknya akan menggandeng ahli untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat soal jenazah yang terinfeksi virus.

"Ini masyarakat yang belum tahu, akan berdiskusi dengan pakar tentang itu kemudian disampaikan kepada masyarakat bahwa virus itu di dalam jenazah, begitu masuk tanah maka virusnya juga mati. Tidak akan kemudian berkembang biak dan menjalar itu tidak, mungkin itu yang kemudian masyarakat belum mengerti," jelas Husein.

Seperti diketahui, Husein, pada Rabu (1/4/2020) pagi, memimpin langsung proses pemindahan jenazah pasien positif corona yang ditolak warga di wilayah Kecamatan Purwokerto Timur, Kecamatan Purwokerto Selatan, Kecamatan Patikraja dan Kecamatan Wangon.

Dirinya ingin menunjukkan, jenazah pasien positif corona yang telah dimakamkan tidak menularkan virus.

"Saya sebetulnya hanya ingin menunjukkan bahwa jenazah (pasien positif corona) setelah meninggal itu tidak berbahaya," kata Husein melalui pesan singkat, Rabu (1/4/2020).

Baca juga: Jenazah Ditolak Warga, Bupati Banyumas Pimpin Pemindahan Makam Pasien Positif Covid-19

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga angkat bicara soal masalah tesebut yang terjadi di sejumlah daerah. 

Dirinya mengingatkan, keluarga duka seharusnya justru mendapatkan dukungan, bukan penolakan

"Kasihan mereka. Mereka itu bukan musuh kita. Justru mereka butuh dukungan," kata Ganjar.

Selain itu, dirinya juga menegaskan, proses pemakaman sesuai prosedur tidak akan membahayakan masyarakat sekitar.

"Kalau sudah dilakukan sesuai prosedur, jenazah sudah dibungkus dan dikubur itu tidak apa-apa. Virusnya ikut mati di sana. Yang penting jangan ikut melayat," kata dia.

Baca juga: Jenazah Korban Corona Ditolak, Ganjar: Mereka Bukan Musuh Kita, Jangan Tambah Perasaan Sakitnya

 

Seperti diberitakan sebelumnya, pasien positif corona asal warga Kecamatan Purwokerto Timur tersebut meninggal dunia di RSUD Margono Soekarjo Purwokerto, Selasa (31/3/2020) pagi.

Lalu, saat petugas hendak memakamkan pasien tersebut di tiga lokasi yang disiapkan Pemerintah Daerah Banyumas, ternyata ditolak oleh warga di Desa Tumiyang, Kecamatan Pakuncen.

Tim khusus pemakaman 

Sebelumnya, Husein mengatakan, pihaknya telah menyiapkan tiga lokasi alternatif yang akan digunakan untuk pemakaman khusus.

Selain itu, ada tim khusus dari rumah sakit dan anggota Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang disiapkan untuk pemakaman pasien covid-19.

 

"Nanti ada tim khusus dari rumah sakit sampai ke sana (tempat pemakaman). Termasuk nanti yang mendoakan kami siapkan dari MUI (Majelis Ulama Indonesia)," ujar Husein, Jumat (27/3/2020).

Sementara itu, bagi warga yang akan menghadiri prosesi pemakaman harus memenuhi standar yang berlaku.

"Warga boleh datang, tapi harus pakai masker dan juga nanti dikasih garis yang tidak boleh dimasuki, jadi ada radius yang harus dipatuhi," jelas Husein.

(Penulis: Kontributor Banyumas, Fadlan Mukhtar Zain | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com