Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wabah Virus Corona, Warga Sortir Pendatang dan Karantina Mandiri untuk Cegah Penyebaran Covid-19

Kompas.com - 01/04/2020, 15:05 WIB
Rachmawati

Editor

"Kalau tidak penting, kami tidak perbolehkan. Kalau penting, kami data dan kami semprot dulu," katanya.

Baca juga: Penjelasan Camat Cipondoh soal Spanduk Lockdown di Kelurahan Petir

"Karena kami mengantipasi pendatang dari luar," lanjutnya kemudian.

Beredarnya informasi tentang ribuan orang di Jabodetabek yang terpaksa pulang kampung ke Jawa Tengah, Yogyakarta dan sekitarnya karena imbas wabah Covid-19, membuat warga khawatir tempat tinggalnya terpapar virus corona.

"Di warga kami tidak ada yang ODP (Orang dalam pemantauan), tapi tetangga sebelah (desa) kami sudah ada, makanya kami hati-hati," katanya.

Sukiswanto mengaku sudah berkordinasi dengan pihak kepala desa untuk memberlakukan lockdown atau penutupan akses bagi pendatang yang akan masuk perkampungannya.

Baca juga: Warga Pondok Aren Buat Satuan Gugus Tugas dan Karantina Wilayah Mandiri

Sementara itu, di Desa Ambarketawang, Gamping, Sleman, Yogyakarta, sejumlah akses masuk ke kampung juga ditutup.

Akses masuk kini hanya dipusatkan di pintu utama desa.

"Kalau ada yang mau masuk, kami tanyai dulu kepentingan apa. Kalau tidak penting tidak boleh masuk," kata Rafael Alvialdo, pemuda desa yang saat itu berjaga di pintu masuk, Senin (30/3/2020).

Sama seperti kampung-kampung lain, alasan penutupan akses jalan, menurut Rafael, agar warga sekitar aman dari dari wabah Covid-19.

Baca juga: Aksi Karantina Mandiri 4 Pasien Positif Corona Bikin Warga Lampung Resah, Akhirnya Diisolasi di RS

Rafael mengaku juga sudah meminta kepada warga pendatang yang tinggal di Patukan atau kos-kosan untuk tidak menerima tamu dari luar dan mengimbau agar warga kos tidak mudik terlebih dahulu.

"Di sini (Patukan) mayoritas warga sendiri. Dan warga kos kami minta untuk tidak mudik dulu," katanya.

Sementara, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono X, mengatakan apa yang dilakukan oleh warganya bukanlah bagian dari lockdown, akan tetapi upaya untuk menyeleksi pendatang yang masuk.

Baca juga: Pasien ke-11 Positif Corona di Sumbar Adalah Pelajar 18 Tahun, Lakukan Isolasi Mandiri

'Jakarta seakan jadi penyebar virus'

Beredarnya informasi tentang ribuan orang di Jabodetabek yang terpaksa pulang kampung ke Jawa Tengah, Yogyakarta, dan sekitarnya karena imbas wabah Covid-19, membuat warga khawatir tempat tinggal mereka terpapar virus corona. Getty Images Beredarnya informasi tentang ribuan orang di Jabodetabek yang terpaksa pulang kampung ke Jawa Tengah, Yogyakarta, dan sekitarnya karena imbas wabah Covid-19, membuat warga khawatir tempat tinggal mereka terpapar virus corona.
Selama delapan hari terakhir, ratusan armada bus antar provinsi membawa sekitar 14.000 orang dari Jabodetabek ke berbagai daerah, termasuk Jawa Barat, Jawa Tengah, dan DIY.

Kebanyakan dari mereka adalah pekerja yang terpaksa pulang kampung karena tak lagi bekerja seiring pemberlakuan status tanggap darurat yang membatasi aktivitas warga.

Pengamat kebijakan publik dari Universitas Indonesia, Lina Miftahul Jannah, mengritisi kebijakan di daerah yang dianggapnya "tidak ada mekanisme yang jelas."

Baca juga: Jumlah ODP dan PDP di Solo Bertambah, Pemkot Siapkan 3 Lokasi Karantina Mandiri

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com