BANDUNG, KOMPAS.com - Di tengah kekhawatiran masyarakat dunia dan Indonesia terkait penyebaran wabah corona, muncul setitik harapan baru dari petani.
Sejumlah di Purwakarta dan Subang, Jawa Barat, tetap menggelar panen padi di tengah wabah corona yang pandemik ini, Selasa (31/3/2020). Mereka tetap menjalankan aktivitasnnya demi menjaga ketahanan pangan.
Salah satu kegiatan panen padi itu berada di sekitar rest area Masjid Colodong, Purwakarta. Sejumlah perempuan tampak memetik padi huma di daerah persimpangan Jakarta-Bandung dan Cirebon itu.
Ketua DKM Tajug Gede (Masjid Agung) Cilodong, Dedi Mulyadi, Rabu (1/4/2020), mengatakan, panen itu dilakukan di tanah depan halaman rumahnya di Subang dan sekitar Tajug Gede Cilodong.
Baca juga: Bupati Subang Imbau Basmi Kelelawar, Dedi Mulyadi Sebut Kebijakan Tak Berdasar
Menurut Dedi, sebenarnya padi yang ditanam itu merupakan varietas padi gogo, yakni padi yang tak membutuhkan sawah. Tanaman padi model seperti ini bisa ditanam di mana saja sekalipun tanahnya kurang baik.
Ia menyebutkan total padi yang dipanen di dua lokasi, yakni sekitar Tajug Gede Cilodong dan halaman rumahnya di Subang, sebanyak 4 hingga 5 ton per hektare. Namun ia tidak menyebutkan berapa total lahan padi yang dipanen itu.
Dedi juga mengatakan, untuk membantu ketahanan pangan di Indonesia, dia berencana menanam padi gogo di 2.000 lahan yang tak telantar atau status Hak Guna Usaha (HGU) yang tak berfungsi. Lokasinya berada di pinggir tol antara Purwakarta-Karawang.
"Meski tugas saya sebagai anggota DPR adalah pengawasan, tapi saya juga seorang petani. Saya akan coba mengembangkan padi gogo saat sekitar Desember nanti," ujar wakil ketua Komisi IV ini.
Ia yakin dengan pola pengembangan padi yang tak tergantung sawah itu, seperti untuk daerah pegunungan, makan menjadi harapan baru ketahanan pangan, terutama di tengah wabah corona pandemik ini.
Dedi mengatakan, pihaknya di Komisi IV telah melakukan rapat virtual untuk membahas dampak dari pandemi virus corona yang mengancam kedaulatan pangan Indonesia.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan