MAUMERE, KOMPAS.com - Kepala Dinas Kabupaten Sikka, Petrus Herelemus mengatakan, kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Sikka menurun drastis dalam beberapa waktu terakhir.
Tercatat sebanyak 1.529 kasus DBD di Kabupaten Sikka hingga Rabu (1/4/2020).
"Di mana 1.474 sembuh, 36 dirawat, dan meninggal 14. Kasusnya cenderung menurun signifikan," kata Petrus saat dihubungi Kompas.com, Rabu.
Baca juga: Pembatasan Sosial Berskala Besar Bisa Dilakukan Pemerintah Pusat dan Daerah
Sejumlah rumah sakit dan puskesmas tak sesibuk dulu. Tempat tidur tambahan yang biasanya berada di lorong rumah sakit sudah ditarik kembali.
Meski kasus DBD menurun, Pemerintah Kabupaten Sikka tak melonggarkan upaya pemberantasan sarang nyamuk.
Alat fogging, kata dia, telah didistribusikan ke sembilan puskesmas di wilayah paling banyak pasien DBD.
Sehingga, petugas puskesmas bisa langsung melakukan fogging ketika ditemukan kasus baru penderita DBD.
Kabupaten Sikka merupakan salah satu wilayah paling parah terdampak DBD di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kabupaten Sikka bahkan tiga kali menetapkan kejadian luar biasa DBD sejak Januari 2020.
Baca juga: 119 Kasus DBD di Ende, 117 Dinyatakan Sembuh dan 2 Meninggal
Tapi, Petrus menegaskan, status KLB DBD telah dicabut pada 18 Maret 2020.
"Status KLB dicabut karena jumlah kasus sudah menurun. Puji Tuhan, hingga hari ini, angkanya terus menurun signifikan," jelas dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.