Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/04/2020, 11:14 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

SETELAH Kota Tegal Jawa Tengah mengumumkan lockdown lokal mulai tanggal 30 Maret hingga 30 Juli 2020, langkah hampir sama diambil Kota Tasikmalaya di Jawa Barat.

Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman mengumumkan karantina lokal selama sebulan penuh di April 2020.

Kota Tasikmalaya menolak menyebut kebijakan tersebut lockdown, sekalipun isi kebijakan hampir sama dengan yang dilakukan Kota Bahari Tegal.

Pilihan yang dilakukan Tasikmalaya mengkarantina diri ini yaitu menghentikan masuknya warga dari luar daerah dan menahan warganya untuk tetap diam di rumah.

Dari paparan yang disampaikan oleh Wali Kota Budi Budiman selama sekitar tujuh menit yang disebar di media soaial, kebijakan karantina lokal diambil untuk melindungi warganya dari penyebaran virus corona atau Covid-19.

Apalagi dari hasil tes terhadap pasien dalam pengawasan, lima orang dinyatakan positif corona.

Baca juga: Lockdown Lokal di Kota Tasikmalaya, Kendaraan Pribadi Diperiksa di Pos Perbatasan

Lima orang ini yaitu tiga berasal dari penularan klaster Lembang. Klaster Lembang ini sejak awal disampaikan oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menjadi salah satu dari empat klaster yang menjadi sumber penyebaran virus corona di Jawa Barat

Klaster Lembang ini yakni peserta seminar yang digelar oleh salah satu gereja. Tiga orang yang positif corona di Kota Tasikmalaya, yang ikut dalam kegiatan seminar tadi.

Dua lainnya yaitu setelah yang bersangkutan bepergian ke Bogor dan ke Jakarta. Dua daerah itu zona merah penyebaran corona.

Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman, akan segera membentuk tim gugus tugas tingkat RW yang dananya akan mengalihkan dana kelurahan yang mencapai Rp 1 miliar lebih per kelurahan untuk penanganan corona di tiap kampung salah satunya penyemprotan disinfektan setiap harinya, Selasa (31/3/2020).KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman, akan segera membentuk tim gugus tugas tingkat RW yang dananya akan mengalihkan dana kelurahan yang mencapai Rp 1 miliar lebih per kelurahan untuk penanganan corona di tiap kampung salah satunya penyemprotan disinfektan setiap harinya, Selasa (31/3/2020).
Untuk mencegah lebih jauh penyebaran virus tersebut, diperlukan pembatasan gerak warga kota atau tetap di rumah dan juga menahan orang luar masuk kota ini.

Makanya semua jasa angkutan umum, yang biasa melayani warga dari luar daerah masuk ke kota Tasikmalaya dan sebaliknya, diminta tidak beroperasi sejak tanggal 30 Maret 2020 sampai akhir April.

Baca juga: Hari Pertama Karantina Wilayah Parsial di Kota Tasikmalaya: 8 Pos Jaga di Perbatasan Disiagakan

Begitu juga kendaraan pribadi yang masuk harus membawa surat tugas saat akan keluar atau masuk ke daerah ini. Jadi urusan harus jelas, kalau dari daerah zona merah kemungkinan mesti dikarantina selama.14 hari sebelum bebas masuk.

Begitu juga dengan warga yang ada di kota, agar tetap untuk diam di rumah, batasi aktivitas massal, serta mengikuti prosedur kesehatan dalam mencegah corona.

Langkah mengkarantina diri ini dilakukan oleh Pemkot Tasikmaya karena menyadari kalau sampai mereka yang terjangkit mengalami ledakan, maka sulit untuk merawatnya.

Jumlah sarana dan prasarana untuk mengkarantina pasien positif maupun pasien dalam pemgawasan, sangat minim. Tenaga medis setelah didata juga terbatas, sampai alat pelindung diri untuk tenaga medis, menurut Wali Kota sangat sulit diperoleh.

Kota Tasikmalaya menerapkan karantina wilayah parsial dengan mengaktifkan 8 pos karantina perbatasan dan menutup beberapa ruas jalan protokol untuk mencegah pandemi corona selama sebulan penuh dimulai sejak Selasa (31/3/2020) hari ini.KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA Kota Tasikmalaya menerapkan karantina wilayah parsial dengan mengaktifkan 8 pos karantina perbatasan dan menutup beberapa ruas jalan protokol untuk mencegah pandemi corona selama sebulan penuh dimulai sejak Selasa (31/3/2020) hari ini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com