KULON PROGO, KOMPAS.com- Warga Kalurahan (desa) Kulur dan Kedundang, Kapanewon (kecamatan) Temon, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, bergotong royong menggali terowongan yang sudah lama tertimbun tanah di bawah rel kereta api.
Penggalian dilakukan setelah seluruh perlintasan sebidang yang menghubungkan Kalurahan Kulur dan Kedundang ditutup.
"Warga tidak punya jalan lagi. Kami pun membuat jalan ini, tapi ini sudah seizin orang dari Direktorat Jenderal Perkeretaapian yang sempat ke sini," kata Janu Indriarto, warga Tigaron, Rabu (1/4/2020).
Baca juga: Terobos Perlintasan Rel, Grand Max Terseret Kereta Api Sejauh 200 Meter dan Sopir Kritis
Penutupan perlintasan sebidang liar di rel kereta api yang membatasi dua desa itu dilatarbelakangi kecelakaan sepeda motor beberapa waktu lalu.
Seorang ibu yang membawa balita 14 bulan nyaris menjadi korban saat menyeberang rel ganda KA di Tigaron dengan sepeda motor.
Kala itu, ibu tersebut menyeberang dari Kedundang menuju Kulur, tapi sepeda motornya terjatuh bersamaan dengan adanya kereta yang melintas cepat.
Beruntung ibu dan anak itu segera meninggalkan kendaraannya yang terjatuh. Mereka selamat, tapi sepeda motornya hancur dilindas kereta api.
Baca juga: Mimpi Depok Punya Transportasi Berbasis Rel...
Imbas dari kejadian itu, empat perlintasan liar yang menghubungkan dua desa tersebut ditutup.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.