Warga yang sempat berinteraksi dengan pasien PDP yang meninggal memahami pentingnya langkah isolasi mandiri untuk memastikan kondisi kesehatan mereka sehingga jika tertular virus corona tidak menyebar lebih luas.
Sebelumnya, sebuah unggahan di media sosial di Kecamatan Barat memasag poster larangan bagi warga lain untuk tidak memasuki desa mereka.
Foto pemasangan portal dari bambu serta penutupan jalan menggunakan tangga juga beredar di media sosial.
Yok Sujarwadi mengatakan, unggahan yang diunggah salah satu desa di wilayahnya dimaksudkan sebagai imbauan kepada warga terkait Covid-19 bukan sebagai pemblokiran desa.
“Itu hanya imbauan, bukan ditutup. Itu untuk kewaspadaan warga dari desa tersebut maupun dari luar desa,” ujarnya
Merujuk dari data di https://infocovid19.jatimprov.go.id/ hingga hari Selasa jumlah pasien positif virus corona di Magetan 9 pasien, pasien dengan pengawasan PDP 9 orang dan orang dalam pemantauan ODP 45 orang.
Baca juga: Menangis Izinkan Anak Jadi Relawan Covid-19, Bupati Magetan: Saya Tahu Mengancam Nyawa
Untuk mengantisipasi penyebaran virus corona lebih meluas, pemerintah daerah Magetan membuka 6 posko pengawasan di 6 pintu masuk perbatasan antar kota.
Setiap kendaraan yang lewat disemprot dengan desinfektan dan penumpang kendaraan dilakukan pemantauan suhu tubuh mereka.
Pemerintah Kabupaten Magetan juga melakukan pembatasan jam operasional sejumlah kawasan zona merah yang memiliki pasien positif corona.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.