Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Foto 'Lockdown' Desa di Magetan, Ini Penjelasan Camat Barat

Kompas.com - 01/04/2020, 10:57 WIB
Sukoco,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

MAGETAN, KOMPAS.com – Aksi masyarakat menerapkan 'lockdown' atau penutupan akses masuk di desa atau kampung viral di media sosial dan aplikasi pesan instan.

Salah satu foto yang sempat viral di media sosial Facebook adalah aksi masyarakat sebuah desa di Kecamatan Barat, Magetan, Jawa Timur.

Masyarakat desa menutup pintu masuk menggunakan tangga dan kayu bertuliskan 'lock dont'.

Camat Barat Yok Sujarwadi mengatakan, masyarakat desa tersebut tak benar-benar menutup kampung.

Baca juga: Cerita 4 Pasien Sembuh dari Corona di Semarang, Kuncinya Gembira

Unggahan foto penutupan akses di media sosial itu bersifat imbauan agar masyarakat waspada terkait penyebaran virus corona baru atau Covid-19.

“Itu hanya imbauan, bukan ditutup. Itu untuk kewaspadaan warga dari desa tersebut maupun dari luar desa,” kata Yok Sujarwadi saat dihubungi, Selasa (31/3/2020).

Yok Sujawardi tak menyebutkan nama desa yang memasang kayu bertuliskan 'lock dont' tersebut.

Desa tersebut masuk dalam zona merah wilayah berisiko Covid-19. Pemasangan portal itu untuk mengantisipasi penyebaran virus corona.

Menurutnya, terdapat 20 kepala keluarga yang saat ini melakukan isolasi mandiri di desa itu.

"Di kawasan gang tersebut ada 20 kepala keluarga, sekitar 60 jiwa dan 20 di antaranya anak-anak yang melakukan isolasi mandiri di satu RT," kata dia.

Meski begitu, Yok Sujarwadi tak menjelaskan status masyarakat yang melakukan isolasi mandiri itu.

Antisipasi covid 19, warga Desa Terung Kabupaten Magetan pasang portal dan menyemprot pengendara mobil maupun motor dengan disinfektan.KOMPAS.COM/SUKOCO Antisipasi covid 19, warga Desa Terung Kabupaten Magetan pasang portal dan menyemprot pengendara mobil maupun motor dengan disinfektan.

Aksi penutupan kampung serupa itu juga dilakukan masyarakat Desa Terung di Magetan.

Meski berada di zona aman Covid-19, masyarakat setempat memasang portal besi di pintu masuk kampung.

Masyarakat juga menyemprotkan cairan disinfektan kepada warga yang masuk dan keluar dari desa tersebut.

Kepala Desa Terung Suwarno mengatakan, tindakan itu dilakukan sebagai bentuk kewaspadaan masyarakat.

Baca juga: Istri Hakim PN Medan: Kalau Bukan Aku yang Mati, Dia yang Harus Mati

"Terung sudah steril, kita jaga tetap steril," kata Suwarno.

Sementara itu, Bupati Magetan Suprawoto menegaskan, aksi penutupan kampung itu merupakan inisiatif masing-masing desa.

Menunrutnya, Magetan telah memberlakukan physical distancing di sejumlah wilayah untuk mencegah penyebaran Covid-19.

”Inisiatif masing masing sebagai bentuk kewaspadaan saya kira. Untuk physical distancing hanya wilayah tertentu saja, utamanya yang terdampak langsung,” katanya.

Pemerintah Magetan membuka enam posko pengawasan di enam pintu masuk perbatasan antarkota.

Pemkab Magetan melakukan pengecekan suhu tubuh dan penyemprotan desinfektan di 6 titik pintu masuk antar kota untuk mencegah merebaknya virus corona.KOMPAS.COM/SUKOCO Pemkab Magetan melakukan pengecekan suhu tubuh dan penyemprotan desinfektan di 6 titik pintu masuk antar kota untuk mencegah merebaknya virus corona.

Setiap kendaraan yang lewat disemprot menggunakan disinfektan dan suhu tubuh seluruh penumpang diukur.

Pemerintah Kabupaten Magetan juga membatasi operasional sejumlah toko di dua kecamatan yang memiliki pasien positif corona.

Baca juga: Seorang Lagi Sembuh dari Covid-19 di Jatim, Usianya 60 Tahun

Berdasarkan data di https://infocovid19.jatimprov.go.id/, psien positif Covid-19 di Magetan sebanyak 9 orang hingga Selasa (31/3/2020).

Sementara 9 pasien dalam pengawasan (PDP) dan 45 orang dalam pemantauan (ODP).

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com