Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta PDP Asal Bangladesh yang Meninggal di Babel, Usia 84 Tahun, Punya Riwayat Sakit Ginjal

Kompas.com - 01/04/2020, 06:07 WIB
Rachmawati

Editor

 

Jejak WNA ditelusuri

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bangka, Muhammad Ansori Muslim mengatakan jejak asal delapan orang warga negara Banglades di Pulau Bangka saat ini sedang didalami Tim Gugus Kendali Covid-19 Kabupaten Bangka.

"Memang semalam satu warga Bangladesh sudah dibawa ke RSUD Depati Bahrin Sungailiat, sedangkan tujuh orang lainnya sudah dikarantina. Sementara ini jejak-jejak mereka sedang ditelusuri sudah kemana saja mereka selama berada di Pulau Bangka ini. Bila sudah diketahui selanjutnya masjid-masjid yang disinggahi mereka ini akan dilakukan sterilisasi," kata Ansori

Ia mengatakan masyarakat Kecamatan Belinyu tidak perlu resah karena masjid tempat mereka menginap semalam sudah disterilisasi dengan penyemprotan desinfektan.

Baca juga: Massa Tolak Pemakaman 2 Jenazah PDP Corona, Pj Wali Kota Makassar Mengaku Terlambat Dapat Info

Sementara itu Direktur RSUP Ir. Soekarno Kepulauan Bangka Belitung dr. Armayani Rusli mengatakan pihaknya sempat terkendala bahasa dengan pasien.

"Masih diberi oksidasi, karena dia menggunakan bahasa yang tidak kita mengerti, digunakan bahasa Bangladeh yang merawat menggunakan bahasa Bangka sehingga tidak tahu bisa mengerti sepenuhnya apa yang dia ucapkan," ungkap Armayani, Senin (23/03/2020) dilansir dari Bangkapos.com.

Dia juga menuturkan, pihak rumah sakit juga sudah mengambil sampel swab dan sample darah dari pasien.

"Sudah kita ambil semua sample darahnya, berikut sample swab nya juga sudah kita ambil pagi tadi, terus sudah kita kasih jus dia dan ekstra puding dia yang minta," tuturnya.

Baca juga: Hasil Rapid Test Negatif, 2 PDP di Kepulauan Aru Dipulangkan ke Rumah

Dua hasil tes negatif

Ilustrasi rapid test corona.REUTERS/Fabrizio Bensch Ilustrasi rapid test corona.
Kasie Pelayanan Pasien RSUD Ir Soekarno Babel, Riki mengatakan pasien SA dinyatakan negatif setelah dua kali uji spesimen.

Sementara dokter penyakit dalam Liya mengatakan pasien telah berusia lanjut dan memilik penyakit diabetes.

"Ada gejala pneumonia dan menderita diabetes," kata Liya pada Kompas.com, Senin, (30/3/2020).

Terkait meninggalnya SA, perwakilan jemaah tabligh Andre Effendi angkat suara.

Baca juga: PDP di Tegal Positif Corona, Hasil Tes Keluar Sepekan Setelah Pasien Meninggal

Dilansir dari Bangkapos.com, dia tak ingin masyarakat beranggapan bahwa jamaah tabligh menjadi salah satu penyebab penyebaran covid-19 di Bangka Belitung.

"Kita ingin kepada masyarakat Bangka Belitung, agar jangan mudah menyebar berita dan mempercayai informasi hoaks, sebelum ada kepastiannya dari pihak yang berwenang akan hal ini," jelasnya.

Ia mengatakan SA memiliki penyakit ginjal yang sudah dideritanya sejak lama.

Baca juga: PDP yang Meninggal di Tegal Positif Terinfeksi Virus Corona

Selain itu ia mengatakan dari surat bernomor 445/0235/RSUDP Babel, dinyatakan pasien bernama SA negatif Covid-19 setelah dilaksanakan 2 kali uji sampel.

SA telah dimakamkan di pemakaman umum di Desa Air Anyer, Kecamatan Merawang, Kabupaten Bangka.

"Kasian juga dengan jamaah di lapangan. Mereka seakan-akan membawa virus (Covid-19) ke Bangka. Bayangkan saja, mereka (WNA Bangladesh) jauh-jauh datang dari sana, berdakwah ke sini dan akhirnya meninggal di sini juga," terangnya.

Baca juga: Tak Miliki APD Memadai, Klinik di Bantul Tak Bisa Tangani PDP, Sempat Menelepon 23 RS

"Kita keluarga besar Jamaah Tabligh Babel, juga sangat berduka atas meninggalnya Tuan Samsudin. Semoga dengan adanya keterangan ini, dapat meluruskan presepsi di masyarakat, bahwa dia negative Corona," katanya.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Heru Dahnur | Editor: Aprillia Ika)

Artikel ini telah tayang di bangkapos.com dengan judul WNA asal Bangladesh Status PDP Meninggal Dunia, Perwakilan Jamaah Tabligh Jelaskan Ini Penyebabnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com