Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemudik Berdatangan, Pemkot Bima Dirikan Tenda untuk Karantina ODP

Kompas.com - 31/03/2020, 19:37 WIB
Syarifudin,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

BIMA, KOMPAS.com - Jumlah orang dalam pemantauan (ODP) di Kota Bima terus bertambah karena banyaknya pemudik yang pulang di tengah pandemi virus corona baru atau Covid-19.

Para pemudik itu mulai berdatangan dari Pulau Jawa. Sebagian besar menggunakan moda transportasi darat.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bima Azhari mengatakan, jumlah ODP di Kota Bima tak sebanyak daerah lain.

"Walaupun jumlahnya tidak banyak seperti di daerah lain, tapi angka ODP di Kota Bima terus bertambah. Itu terjadi karena ada yang mudik dari luar kota," kata Azhari ketika dikonfirmasi, Selasa (31/03/2020).

Baca juga: Update Corona di Indonesia: 1.528 Positif, Dua Provinsi Nol Kasus

Pemerintah Kota Bima memutar otak menyiasati mereka yang tak mengabaikan imbauan pemerintah untuk tidak mudik tersebut.

Salah satunya, membuat posko pengawasan dan pemeriksaan di perbatasan kota. Sejumlah tim medis juga bersiaga di posko tersebut sejak pagi.

Suhu tubuh para pemudik dan penumpang bus antarkota dan antarprovinsi akan diperiksa dan didata oleh tim medis.

Tim medis juga akan memeriksa suhu tubuh pengendara roda dua yang melintasi perbatasan kota.

Gugus Tugas Penanggulangan Bencana Covid-19 juga menyediakan lokasi karantina untuk para perantau dengan kondisi tertentu.

"Sekarang kami sudah menyiapakan tempat khusus guna mengantisipasi lonjakan ODP. Ini atas arahan pak Wali Kota, karena lokasinya dekat dengan Posko Penanggulangan Covid-19. Tempatnya juga cukup steril dan jauh dari keramaian," kata Azhari.

 

Tempat karantina itu berlokasi di Lawata, salah satu tempat pariwisata milik Pemerintah Kota Bima.

Sejumlah tenda milik BPBD akan didirikan di lokasi tersebut. Tenda itu memiliki fasilitas yang lengkap, seperti tempat tidur dan peralatan medis.

Tim medis juga disiapkan untuk merawat para perantau yang dikarantina di tenda tersebut.

"Jadi, tak perlu khawatir karena semuanya sudah dipersiapkan," ujarnya.

Sebelum dimasukkan ke tempat karantina, para perantau itu akan diperiksa terlebih dulu oleh tim medis.

Baca juga: Rapid Test Saat Masa Pendidikan di Sukabumi, 7 Calon Perwira Polisi Positif Covid-19

"Nanti bisa dilihat, kan ada tim yang menentukan, pasien isolasi mandiri atau isolasi ditempat milik pemkot," jelas dia.

Menurut Azhari, tindakan itu bertujuan memutus rantai penyebaran virus corona baru atau Covid-19.

"Jadi, kita sudah siap mengantisipasi penyebaran corona ini, meski sampai saat ini kita bersyukur belum ada warga yang terjankit," jelas dia.

Hingga Selasa (31/3/2020), sebanyak 43 orang dalam pemantauan (ODP) tercatat di Kota Bima. Pemerintah Kota Bima belum mencatat pasien dalam pengawasan dan pasien positif Covid-19 di wilayah itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com