BIMA, KOMPAS.com - Jumlah orang dalam pemantauan (ODP) di Kota Bima terus bertambah karena banyaknya pemudik yang pulang di tengah pandemi virus corona baru atau Covid-19.
Para pemudik itu mulai berdatangan dari Pulau Jawa. Sebagian besar menggunakan moda transportasi darat.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bima Azhari mengatakan, jumlah ODP di Kota Bima tak sebanyak daerah lain.
"Walaupun jumlahnya tidak banyak seperti di daerah lain, tapi angka ODP di Kota Bima terus bertambah. Itu terjadi karena ada yang mudik dari luar kota," kata Azhari ketika dikonfirmasi, Selasa (31/03/2020).
Baca juga: Update Corona di Indonesia: 1.528 Positif, Dua Provinsi Nol Kasus
Pemerintah Kota Bima memutar otak menyiasati mereka yang tak mengabaikan imbauan pemerintah untuk tidak mudik tersebut.
Salah satunya, membuat posko pengawasan dan pemeriksaan di perbatasan kota. Sejumlah tim medis juga bersiaga di posko tersebut sejak pagi.
Suhu tubuh para pemudik dan penumpang bus antarkota dan antarprovinsi akan diperiksa dan didata oleh tim medis.
Tim medis juga akan memeriksa suhu tubuh pengendara roda dua yang melintasi perbatasan kota.
Gugus Tugas Penanggulangan Bencana Covid-19 juga menyediakan lokasi karantina untuk para perantau dengan kondisi tertentu.
"Sekarang kami sudah menyiapakan tempat khusus guna mengantisipasi lonjakan ODP. Ini atas arahan pak Wali Kota, karena lokasinya dekat dengan Posko Penanggulangan Covid-19. Tempatnya juga cukup steril dan jauh dari keramaian," kata Azhari.