Ia juga memastikan bahwa tingkat keamanan pasien sudah diatur sedemikian rupa.
Mulai jaga jarak antar pasien 1,5 meter, antrean di ruang terbuka, sampai mekanisme ketepatan jam untuk pasien.
Semua itu dilakukan agar menghindari penularan pasien satu dengan yang lain.
"Tidak dikumpulkan jadi satu untuk menghindari penularan. Makanya, selain berjarak mereka juga diletakkan di ruang terbuka. Misalnya puskesmas punya teras, nah pasiennya di situ," kata dia.
Baca juga: Pasien Positif Virus Corona di NTB Bertambah Menjadi 4 Orang
Saat melakukan pemeriksaan di puskesmas, dokter spesialis patologi klinik juga disiapkan untuk memantau dan melakukan pendampingan.
Tim puskesmas, lanjut Febria, sudah mendapatkan arahan dari dokter spesialis patologi klinik, mulai dari awal hingga akhir, termasuk saat pengambilan darah hingga analisisnya.
"Jadi, tim di puskesmas ini harus melaporkan kepada dokter spesialis patalogi klinik setelah melakukan rapid test. Pokoknya semuanya didampingi dan diarahkan oleh dokter spesialis ini," tutur dia.
Ia menuturkan, rapid test ini bertujuan untuk melakukan deteksi dini.