Kantor Partai di Surabaya Berubah Jadi Tempat Produksi Sejuta Masker

SURABAYA, KOMPAS.com - Aula kantor PDI-P Jatim di Jalan Kendangsari, Surabaya, berubah menjadi tempat produksi masker, Selasa (31/3/2020) siang.

Puluhan penjahit sedang sibuk memproduksi 1 juta masker dari bahan kain.

Rencananya, masker-masker tersebut akan dibagikan kepada warga secara gratis.

Ketua DPD PDI-P Jatim, Kusnadi mengatakan, kantornya sudah 3 hari terakhir menjadi tempat produksi masker kain.

Baca juga: Cegah Penyebaran Corona, 19 Pintu Masuk ke Surabaya Dipekerkat

Ada 50 lebih penjahit dari sekitar kantornya berikut mesin jahitnya, yang dilibatkan untuk memproduksi masker kain.

"Tidak harus sampai 1 juta, sedapatnya langsung kami distribusikan. Hari ini tadi produksi 5.000 lebih," kata Kusnadi.

Pihaknya juga melibatkan beberapa tenaga medis untuk memantau hasil masker yang diproduksi agar tetap sesuai dengan standar yang dubutuhkan sebagai alat pelindung diri dari Covid-19.

Masker gratis dibagikan kepada warga karena saat ini menurutnya sulit didapat sebagai alat pelindung diri dari Covid-19.

"Jika ada, harganya pun mahal, warga kalangan bawah tidak akan mengeluarkan banyak uang hanya untuk membeli masker," terang dia.

Selain lokasi aula gedung, halaman gedung kantor PDI-P Jatim juga disulap menjadi bengkel pembuatan sarana cuci tangan dengan gentong air atau wastafel berkapasitas 120 liter lengkap dengan keran air dan rangka dudukannya dari bahan plat besi.

"Prinsipnya, kami melakukan gotong royong bersama rakyat untuk menangani penyebaran Covid-19 ini," ucap Kusnadi.

Pasien positif Covid-19 di Jawa Timur hanya bertambah 1 orang per Senin (30/3/2020) sore, menjadi 91 orang.

Dari jumlah itu, 16 di antaranya sudah dinyatakan sembuh.

Baca juga: Warga Jember Tolak Hotel Wisata Rembangan Jadi Pusat Karantina Covid-19

Dari 16 pasien sembuh tersebut 3 di antaranya dinyatakan sembuh sejak Senin sore.

Dari 91 pasien positif, ada 8 pasien yang meninggal dunia, yakni 1 orang di Malang, 2 orang di Surabaya, 1 orang di Sidoarjo, 1 orang di Gresik, 1 orang di Kediri, 1 orang di Magetan dan 1 orang lagi Pamekasan.

Sementara itu, jumlah orang dalam pemantauan (ODP) hingga Senin sore bertambah menjadi 5.812 orang dari sebelumnya 4.568 orang.

Sementara, pasien dalam pengawasan (PDP) juga bertambah dari 309 orang menjadi 366 orang.