Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlah ODP dan PDP di Solo Bertambah, Pemkot Siapkan 3 Lokasi Karantina Mandiri

Kompas.com - 31/03/2020, 17:45 WIB
Labib Zamani,
Khairina

Tim Redaksi

 

SOLO, KOMPAS.com - Ketua Gugus Tugas (Gugas) Percepatan Penanganan Covid-19 Solo Ahyani mengatakan, jumlah orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP) di Solo, Jawa Tengah bertambah.

Semula ODP tercatat ada 162 orang, bertambah 59 orang menjadi 221 orang. Dari jumlah itu, tiga orang dirawat inap di rumah sakit, 200 orang rawat jalan atau karantina mandiri, dan selesai pemantauan ada 18 orang.

Sedang jumlah PDP dari 26 orang bertambah tiga orang menjadi 29 orang. Jumlah PDP tersebut 11 orang dirawat di rumah sakit, sembuh ada 13 orang, dan lima orang meninggal.

Baca juga: Warga Tolak Pemakaman Jenazah Mantan Anggota DPRD Sulsel yang Diduga Positif Corona

"Banyak faktor yang membuat penambahan ODP dan PDP di Solo. Salah satunya hasil tracing yang kita lakukan di lapangan. Kemungkinan juga karena waktu cek di kelurahan atau Puskesmas diindikasikan mulai muncul gejala awal. Sehingga kita kategorikan ODP," kata Ahyani dalam konferensi pers di Solo, Jawa Tengah, Selasa (31/3/2020).

Ahyani menyebut warga Solo yang terkonfirmasi positif Covid-19 tidak ada penambahan. Data terakhir ada tiga orang. Dua di antaranya meninggal dan satu dinyatakan sembuh.

"Untuk kasus terkonfirmasi Covid-19 di Solo tidak ada," tandasnya.

Pihaknya menyiapkan tiga tempat untuk melakukan karantina mandiri bagi warga yang berstatus ODP, yakni Gedung Graha Wisata Niaga, Ndalem Joyokusuman dan Ndalem Priyosuhartan.

Ketiga tempat tersebut satu di antaranya akan digunakan bagi perantau yang mudik ke Solo, terutama mereka yang berasal dari zona merah penyebaran virus corona atau Covid-19.

Sedang dua tempat lainnya adalah untuk warga Solo yang berstatus ODP.

"Semuanya masih kita persiapkan. Minggu ini atau awal minggu depan sudah bisa digunakan untuk mengakomodasi warga yang tercatat dalam ODP dan tidak bisa melakukan karantina mandiri sehingga difasilitasi pemkot," kata pria yang juga menjabat Sekda Kota Surakarta.

Baca juga: Pasien Sembuh dari Corona di Solo Curhat ke Ganjar, Berharap Tak Dikucilkan Masyarakat

Gedung Graha Wisata Niaga di Jalan Slamet Riyadi mampu menampung sebanyak 122 orang. Ndalem Joyokusuman di Gajahan mampu menampung 69 orang dan Ndalem Priyosuhartan Jalan Perintis Kemerdekan mampu menampung 36 orang.

Seandainya jumlah warga berstatus ODP terus mengalami peningkatan dan tempat tersebut tidak mampu menampung, Pemkot akan mencari gedung lain.

"Semua itu nanti akan menggunakan dana dari APBD dan juga dana-dana dari APBN atau APBD Provinsi yang bisa digunakan atau direalokasi untuk tanggap darurat bencana ini," tutur Ahyani.

Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo mengatakan telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 49 miliar untuk penanganan Covid-19 di Solo.

Anggaran tersebut diperkirakan mampu menangani pencegahan Covid-19 hingga Juni 2020.

"Ini untuk kebutuhan logistik warga yang menjalani karantina, RSUD Bung Karno dan penyediaan tiga tempat karantina bagi warga berstatus ODP," kata Rudy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com