Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Tasikmalaya Bentuk Tim Covid-19 Tingkat RW dan Alihkan Dana Rp 1 M Per Kelurahan untuk Tangani Corona

Kompas.com - 31/03/2020, 12:57 WIB
Irwan Nugraha,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman, segera membentuk tim gugus tugas penanganan covid-19 tingkat rukun warga (RW) setelah diberlakukannya karantina wilayah mulai hari ini, Selasa (31/3/2020).

Tim pencegahan corona di tiap kampung seluruh Kota Tasikmalaya itu dipimpin oleh seluruh ketua RW yang akan melaporkan kondisi masyarakat dan jumlah pendatang yang datang dari zona merah.

"Kami akan segera membentuk gugus tugas covid-19 di masing-masing RW. Harapan kami seluruh masyarakat paling utama adalah tanggung jawab bersama. Bagi seluruh masyarakat supaya tak menyepelekan pandemi corona ini," jelas Budi kepada wartawan seusai memimpin tim gabungan gugus tugas untuk pelaksanaan karantina wilayah, Selasa (31/3/2020).

Baca juga: Hari ke-1 Karantina Wilayah Parsial di Kota Tasikmalaya: 8 Pos Jaga di Perbatasan Disiagakan

Budi menambahkan, ketua RW di tiap kampung nantinya akan membentuk tim penanganan mandiri corona di kampung bersama para ketua RT dan unsur tokoh kemasyarakatan lainnya.

Setiap Ketua RW pun nantinya akan melaksanakan penyemprotan disinfektan setiap hari yang biayanya berasal dari tiap dana kelurahan.

"Saya sudah perintahkan kepada seluruh Lurah di Kota Tasikmalaya untuk jangan dulu memakai dana kelurahan yang rata-rata tiap kelurahan menerima Rp 1 miliar lebih. Semuanya akan dialihkan untuk menangani corona di tiap kampung. Bila perlu setiap hari terus semprotkan disinfektan di tiap kampung-kampung," tambah Budi.

Baca juga: Lockdown Lokal di Kota Tasikmalaya, Kendaraan Pribadi Diperiksa di Pos Perbatasan

Budi berharap dengan pengalihan dana kelurahan tersebut akan menekan penyebaran virus mematikan di seluruh wilayahnya.

Masyarakat pun diminta untuk mendukung keputusan ini demi memberikan keselamatan masyarakat Kota Tasikmalaya dari wabah covid-19.

Langkah ini pun sebagai upaya serius Pemkot Tasikmalaya dalam menangani pandemi corona yang semakin hari terus meningkat orang yang terdampak.

 

Minta tiap RW serius perangi corona

"Kita program pemerintah dalam memerangi wabah ini bukan berskala umum saja. Tapi, kita lakukan pencegahan turun langsung sampai ke keluarga-keluarga di perkampungan. Dananya dari mana? Kita gunakan seluruh dana di seluruh kelurahan untuk penanganan di seluruh kampung Kota Tasikmalaya. Saya tekankan ini tidak main-main," tambahnya.

Budi pun meminta kepada seluruh RW, RT dan masyarakatnya untuk berupaya serius menangani wabah corona ini. Dirinya sangat tak berharap status zona merah corona di wilayahnya ini akan berlangsung lama.

"Nanti dana kelurahan akan dipakai khusus dulu untuk penanganan corona dengan pembentukan tim gugus tugas covid-19 per kampung. Bagaimana mengurangi virus korona itu salah satunya adalah kita selalu bersih. Penyemprotan disinfektan adalah salah satu upaya bagaimana kita mengurangi penyebaran wabah di Kota Tasikmalaya," ungkapnya.

Baca juga: Local Lockdown Kota Tasikmalaya: Semua Transportasi Umum Tak Boleh Masuk, Pengusaha Angkutan Umum Diminta Tak Panik

Siagakan 8 pos di perbatasan

Sebelumnya, Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Tasikmalaya terdiri dari petugas gabungan TNI, Polri, BPBD dan unsur pemerintah kota mengaktifkan 8 titik pos penjagaan perbatasan dimulainya karantina wilayah parsial, Selasa (31/3/2020) pagi.

Terhitung mulai hari ini selama sebulan ke depan seluruh angkutan umum lintas daerah yang keluar masuk Kota Tasikmalaya pun resmi dihentikan.

Sampai Selasa 31 Maret 2020, tercatat pasien terkonfirmasi positif covid-19 meningkat menjadi 6 kasus, jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 11 orang dan 295 orang dalam pemantauan (ODP).

Dari jumlah tersebut diketahui 4 orang PDP telah dinyatakan sembuh dan 38 orang berstatus ODP terkonfirmasi selesai bisa pulang kembali ke rumahnya masing-masing setelah dirawat intensif.

Sementara dua diantaranta berstatus PDP dan positif corona diketahui meninggal dunia. 

Baca juga: Kisah Pilu Jenazah Positif Corona di Tasikmalaya: Ditolak Warga, 24 Jam Tertahan di Ambulans

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com