Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

40 Akses Masuk ke Trenggalek Ditutup, Bupati Sebut Bukan "Lockdown"

Kompas.com - 31/03/2020, 08:26 WIB
David Oliver Purba

Editor

Sumber Antara

KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, merealisasikan janjinya menutup 40 akses masuk ke Trenggalek untuk menghambat laju wabah virus corona, Senin (30/3/2020).

Penutupan dilakukan sporadis dengan mengerahkan masing-masing perangkat desa/kecamatan, trantib, serta didukung aparat kepolisian dan TNI.

Penutupan akses menggunakan palang besi, bronjong berisi batu, kawat besi, dan aneka kayu yang dipasang melintang di jalan umum.

Realisasi pembatasan akses jalur menuju Kabupaten Trenggalek itu dipantau langsung oleh Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin, Kapolres Trenggalek AKBP Jean Calvijn Simanjuntak, serta jajaran Satgas Covid-19 Trenggalek.

Baca juga: Pekan Ini Surabaya Akan Terapkan Karantina Wilayah, Akses Keluar Masuk Dibatasi

Tak hanya melihat langsung penutupan akses jalan perbatasan di jalur-jalur sirip dan jalan desa, mereka juga memantau efektivitas check point perbatasan di jalur utama wilayah setempat yang berhubungan langsung dengan Kabupaten Tulungagung, Ponorogo, serta Pacitan.

"Kurang lebih ada 40 titik jalur di sekitar perbatasan Ponorogo, Tulungagung, maupun Pacitan yang ditutup," kata Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin dikutip dari Antara.

Ia menegaskan, pembatasan yang dilakukan bukan berarti Trenggalek melakukan kebijakan "lockdown" atau tutup total jalur-jalur perbatasan.

Melainkan sebatas pembatasan akses, dengan tetap membuka tiga jalur utama yang menghubungkan Kabupaten Trenggalek dengan daerah tetangganya, yakni Kabupaten Tulungagung, Ponorogo, dan Pacitan.

"Jadi hanya dibuka tiga akses besar yang dilengkapi dengan sistem check point. Sehingga harapan masyarakat, semua orang yang masuk ke Trenggalek ini sudah terobservasi dan teridentifikasi dulu, baik data kependudukannya maupun status kesehatannya," lanjut bupati muda yang akrab disapa Mas Ipin ini.

Dia menambahkan, penutupan akses masuk ini berlaku 24 jam, sampai dengan status darurat wabah Covid-19 ini dinyatakan selesai oleh pemerintah pusat.

"Ini baru tahap awal dan kami akan melakukan pengerasan di tubuh tong-tong ini, kemudian bronjongnya ini akan kita beri pemberat batu belah. Ini masih tahap awal karena memang kebijakannya masih diambil semalam," ujar Ipin.

Baca juga: Surabaya Segera Karantina Wilayah, 19 Pintu Masuk Dijaga, Pengendara Di-screening

Ipin menambahkan, saat ini pihaknya bergerak cepat demi menahan dan mencegah laju paparan virus corona.

"Yang penting semua sudah tertutup dulu dan besok dilakukan pengerasan, sehingga tidak ada yang bisa memindahkan atau membuka akses masuk ini," kata Ipin.

Ipin menilai, jika kebijakan ini tidak diambil, orang bisa masuk dari mana saja dan pemerintah tidak akan mampu melakukan tracing atau penelusuran.

"Dengan begitu tentunya kita tidak bisa mendeteksi di mana orang-orang yang sebenarnya orang dalam risiko (ODR), orang dalam pengawasan (ODP) yang bisa membahayakan masyarakat," kata Ipin.

Dengan begini pihaknya bisa mendeteksi dan bisa melakukan langkah mitigasi pencegahan percepatan penyebaran virus corona.

"Kita lihat tadi di lokasi checkpoint ada yang diberi gelang merah, itu akan mempermudah pihak puskesmas men-tracing sampai dengan ketingkat RT maupun RW," kata Nur Arifin.

Senada, Kapolres Trenggalek AKBP Jean Calvijn Simanjuntak menegaskan bahwa Trenggalek tidak ada status lockdown. Namun statusnya waspada darurat wabah corona.

"Langkah-langkah preventif edukasi sosialisasi, ajakan sudah kita lakukan. Namun, sampai saat ini kita lihat pada umumnya kita sudah melaksanakan kebijakan pemerintah untuk tinggal di rumah patut kita apresiasi dan mohon diindahkan masyarakat," ujar Jean.

Sedangkan terkait pembatasan wilayah, memang selayaknya dilakukan. Karena bila tidak diawasi maka akan berbahaya.

Kapolres Trenggalek meminta dukungan masyarakat terhadap langkah yang telah diambil oleh pemerintah untuk mencegah penyebaran corona.

Sekaligus meminta masyarakat untuk mematuhi imbauan ini sehingga wabah ini di Trenggalek bisa dicegah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com