Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasien Positif Corona di Banyuwangi Membaik, Sudah Copot Alat Bantu Pernafasan

Kompas.com - 31/03/2020, 06:26 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Pasien positif corona pertama di Kabupaten Banyuwangi. Selain sudah copot alat bantu pernafasa, pasien sudah bisa berkomunikasi dan makan sendiri.

Dari rilis tertulis dari Pemkab Banyuwangi, untuk memastikan status kesehatannya, pasien perempuan berusia 39 tahun itu kembali menjalani tes swab pada Senin (30/3/2020).

“Sudah copot alat bantu pernapasan sejak beberapa hari ini. Sudah bisa duduk dan makan sendiri dengan lancar. Maka hari ini kami ambil swab lagi untuk diuji untuk memastikan apakah sudah negatif atau belum,” ujar Kepala Dinas Kesehatan, dr Widji Lestariono saat konpers, Senin (30/3/2020).

Baca juga: Wabah Corona, Rumah Dinas Bupati Banyuwangi Dijadikan Ruang Isolasi Darurat

Menurut pria yang akrab dipanggil Rio tersebut, pasien selama ini bekerja di Bali.

Pasien dan suaminya lalu pulang ke Banyuwangi pada 4 Maret 2020. Setelah enam hari di Banyuwangi, pasien merasa sakit flu dan demam.

Ia pun periksa dan sempat dirawat di rumah sakit selama 2 hari. Setelah membaik, pasien pulang ke rumah.

Satu hari kemudian, pasien kembali mengeluh sakit dan kembali periksa ke rumah sakit. Saat diperiksa lebih intensif, ada indikasi pasien terpapar Covid-19.

Baca juga: Kasus Pertama di Banyuwangi, Satu PDP Positif Virus Corona

Pasien pun dirujuk ke RSUD Blambang pada 22 Maret 2020 dengan status ODP. Setelah diperiksa ulang, status pasien dinaikkan menjadi PDP dan menjalani perawatan di ruang isolasi.

Rio mengatakan hasi tes pasien yang dikirim ke Surabaya menunjukkan hasil negatif. Namun dari hasil tes sampel di Jakarta, pasien dinyatakan positif Covid-19.

"Jadi sejak Minggu malam, pasien terkonfirmasi positif Covid-19)," kata Rio.

Selama di Banyumangi, pasien tinggal bersama suami, anak, dan orangtuanya. Saat ini mereka telah ditetapkan sebagai OPD.

Baca juga: Pasien Positif Corona di Sumsel Bertambah Jadi 3 Orang

Dinas Kesehatan juga kemudian melakukan tracing dan sebagian besar OPD adalah warga yang datang dari Bali.

Untuk dokter dan perawat yang sempat menangani pasien juga menjalani dites dan hasilnya negatif.

Sementara itu Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan saat ini ada 196 ODP dan sebanyak 80 ODP adalah datang dari Bali.

Untuk itu ia meminta seluruh warga yang baru datang dari luar kota untuk melakukan isolasi dan melapor ke perangkat desa.

Baca juga: Pasien Positif Corona Ini Jadi Alasan Pemkot Tegal Isolasi Wilayah, Kini Kondisinya Membaik

“Saat ini ditengarai telah banyak pemudik dari berbagai kota besar yang pulang ke daerah, termasuk Banyuwangi. Maka saya minta kerja samanya untuk melapor. Puskesmas juga sudah diinstruksikan untuk memantau,” ujarnya.

Saat ini Pemkab Banyuwangi telah berupaya melengkapi kebutuhan fasilitas rumah sakit isolasi.

Sudah ada 350 bed yang disiapkan sebagai tempat isolasi pasien di RSUD, RS Swasta, hingga beberapa tempat darurat, termasuk rumah dinas Bupati Anas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com