Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Sembuhnya Pasien Corona di Solo, Gejala Selalu Kehausan dan Rutin Konsumsi Empon-empon

Kompas.com - 31/03/2020, 06:15 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com - Salah seorang pasien yang sempat dinyatakan positif Covid-19 asal Kota Solo, Jawa Tengah, Purwanti membagi cerita sebelum dirinya berhasil sembuh.

Cerita tersebut ia sampaikan saat bercakap-cakap dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melalui telepon.

Purwanti mengaku, dirinya tak merasakan gejala apa pun, seperti yang dirasakan kebanyakan orang terjangkit Covid-19.

Baca juga: Berjuang Lawan Covid-19 Sampai Sembuh, Christina: Ini Bukan Virus Biasa, Saya Sudah Mengalami

Suami pulang dari Bogor dan merasakan gejala

Ilustrasi virus corona. Virus corona, SARS-CoV-2 yang menyebabkan Covid-19.Shutterstock Ilustrasi virus corona. Virus corona, SARS-CoV-2 yang menyebabkan Covid-19.
Purwanti diduga tertular Covid-19 dari suaminya.

Awalnya sang suami mengikuti seminar di Bogor, Jawa Barat, pada 24-29 Februari 2020.

Malam hari setelah tiba di Solo, suaminya mengalami demam.

Waktu itu, ia hanya memberikan obat biasa dari warung untuk mengobati suaminya.

"Waktu itu kan malam, Pak, terus cuma diobati biasa sampai pagi. Pagi kok saya pegang gini kok masih anget gitu, Pak. Terus saya periksa ke klinik. Terus habis itu udah reda panasnya. Tapi hari Jumat kok panas lagi, terus dibawa ke RS Yarsis. Dokter bilang bapak sakit tifus," katanya.

Baca juga: Sederet Kisah Perjuangan Mereka yang Berhasil Sembuh dari Covid-19..

 

Ilustrasi: perawatan pasien positif terinfeksi virus coronaShutterstock Ilustrasi: perawatan pasien positif terinfeksi virus corona
Suami dinyatakan positif dan meninggal

Demam di tubuh suaminya tak kunjung turun.

Sang suami kemudian menjalani rawat inap dan dirujuk ke RSUD Moewardi, Solo.

Di sana, suaminya menjalani tes swab dan dinyatakan positif corona hingga akhirnya meninggal dunia.

Siti pun kemudian dijemput oleh tim medis dari RSUD Dr Moewardi untuk dirawat di ruang isolasi.

Ia juga dinyatakan positif corona.

Baca juga: 5 Pesta Pernikahan yang Dibubarkan di Tengah Wabah Corona, Tamu Disemprot Disinfektan dan Bupati Turun Tangan

Selalu kehausan

Ilustrasi sakit tenggorokan Ilustrasi sakit tenggorokan
Ibu tiga anak tersebut bercerita, ia tak mengalami batuk, pilek, demam tinggi, serta sesak napas.

Namun, ketika diisolasi di rumah sakit, Purwanti terus-menerus merasa kehausan.

"Waktu dirawat saya ditanya dokter keluhannya apa, ndak ada. Cuma waktu di rumah sakit itu rasane ngelak (haus) gitu lho, Pak. Minum terus gitu rasane (rasanya) cuma itu thok (saja),” ujar Purwanti.

Baca juga: Wali Kota Bandung Tak Lakukan Local Lockdown, tapi Pertimbangkan Opsi Karantina

 

Ilustrasi jamu Jawa.DOK. BIRO KOMUNIKASI PUBLIK KEMENPAREKRAF Ilustrasi jamu Jawa.
Rutin minum empon-empon

Purwanti meyakini bahwa kondisi daya tahan tubuhnya dipengaruhi oleh apa yang selalu ia konsumsi.

Dia mengatakan rutin mengonsumsi empon-empon semenjak almarhum suaminya dirawat di rumah sakit.

"Dari awal Bapak (almarhum suami) masuk ke Moewardi, saya tiap hari minum vitamin itu lho, Pak. Saya di rumah gitu sama kakak juga dibuatin jamu. Ramuan jamu-jamu itu lho, Pak. Macam-macam jamu, semua empon-empon dicampur jadi satu tak minum," beber dia kepada Ganjar.

Ganjar pun mengakui, daya tahan tubuh Purwanti terbilang cukup kuat.

Kepada masyarakat, Purwanti berpesan agar mematuhi imbauan pemerintah di tengah wabah corona.

"Sementara ini di rumah saja dulu, jangan keluar-keluar. Jaga kesehatan semua. Allah benar-benar sayang kalih kula, Pak," kata Purwanti.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Semarang, Riska Farasonalia | Editor : Dony Aprian)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com