Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Corona, Jumlah Perjalanan Kereta Api yang Dibatalkan dari Semarang Bertambah

Kompas.com - 30/03/2020, 22:05 WIB
Riska Farasonalia,
Khairina

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Wabah corona yang semakin meluas membuat jumlah perjalanan kereta api yang dibatalkan ditambah.

Hingga saat ini, terdapat 13 KA atau 26 perjalanan KA yang dibatalkan mulai tanggal 1 April hingga 30 April 2020 mendatang.

Delapan KA di antaranya kereta api Daop 4 Semarang dan 5 KA yang melintas di stasiun Daop 4 Semarang.

Baca juga: 22.000 Tiket Kereta Api dari Daop 2 Bandung Dibatalkan

Manager Humas KAI Daop 4 Semarang Krisbiyantoro mengatakan pihaknya mengambil langkah proteksi dari sisi transportasi yakni dengan menambah jumlah pembatalan perjalanan KA.

"Hal ini dilakukan dengan banyaknya wilayah yang sudah menerapkan lockdown di daerahnya dan juga menindaklanjuti instruksi pemerintah," ujar Kris di Semarang, Senin (30/3/2020).

Pembatalan perjalanan kereta api tersebut antara lain tujuan Cepu, Surabaya, Jakarta, Malang dan Tegal.

Tambahan pembatalan perjalanan KA yang dimaksud mulai tanggal 1 sampai 30 April 2020 yakni Ambarawa Ekspres dari Semarang tujuan Surabaya PP, keberangkatan 08.11 dari Semarang.

Kemudian, Blorajaya dari Semarang Poncol tujuan Cepu PP, keberangkatan 19.06 dari Semarang.

Selanjutnya, Kaligung dari Semarang Poncol tujuan Tegal PP, keberangkatan 19.55 dari Poncol dan 19.45 dari Tegal.

"Khusus KA Kaligung hanya satu trip atau dua perjalanan KA saja yang dibatalkan, masih ada 4 trip atau 8 perjalanan KA Kaligung lainnya yang masih beroperasi," jelasnya.

Selain itu, pembatalan KA jarak jauh melintas di stasiun Daop 4 Semarang antara lain Dharmawangsa dari Jakarta tujuan Surabaya PP, transit di Semarang. Keberangkatan 03.07 untuk tujuan Jakarta dan keberangkatan 15.20 untuk tujuan Surabaya.

Kemudian, Majapahit dari Malang tujuan Jakarta PP, transit di Semarang. Keberangkatan 03.45 untuk tujuan Jakarta dan keberangkatan 04.35 untuk tujuan Malang.

Baca juga: Wabah Corona, 3 Kereta Api dari Surabaya Dibatalkan, Ini Cara Pengembalian Uang Tiketnya

Sebelumnya juga sudah diumumkan pembatalan sejumlah KA seperti Argo Muria dari Semarang tujuan Jakarta PP, keberangkatan 16.00 dari Semarang.

Kemudian, Cermai dari Semarang tujuan Bandung PP, keberangkatan 19.10 dari Semarang.

Selanjutnya, Menoreh dari Semarang tujuan Jakarta PP, keberangkatan 08.00 dari Semarang.

Lalu ada Tawang Jaya dari Semarang Poncol tujuan Jakarta PP, keberangkatan 13.29 dari Semarang.

Dan juga Argo Cheribon dari Tegal tujuan Jakarta PP, keberangkatan 07.05 dari Tegal.

Di samping itu juga termasuk kereta api yang melintas di wilayah Daop 4 Semarang baik dari Surabaya, Jakarta, Bandung maupun Kutoarjo.

Kereta api tersebut dibatalkan dari tanggal 1 hingga 30 April 2020 antara lain Sembrani dari Surabaya tujuan Jakarta PP, keberangkatan 21.45 tujuan Jakarta dan keberangkatan 01.21 tujuan Surabaya.

Gumarang dari Jakarta tujuan Surabaya PP, keberangkatan 20.07 tujuan Jakarta dan keberangkatan 22.45 tujuan Surabaya.

Sancaka Utara dari Surabaya tujuan Kutoarjo PP, lewat stasiun Gambringan - Gundih,

Keberangkatan 10.43 dari Gambringan tujuan Kutoarjo dan keberangkatan 21.00 dari Gambringan tujuan Surabaya.

Dengan pembatalan perjalanan kereta api tersebut, para pengguna jasa kereta api yang telah mempunyai tiket dapat pengembalian bea penuh 100 persen dengan ketentuan yang berlaku.

"Untuk mempermudah dan efektif dalam proses pembatalan gunakanlah aplikasi KAI Acces dengan akun yang sesuai di saat pembelian di channel mana saja," katanya.

Selain itu, administrasi pembatalan tiket juga dapat dilakukan di loket stasiun Tawang, Poncol, Tegal, Pekalongan, dan Cepu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com