Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Warga Biasa Lawan Corona, Saling Menguatkan hingga Bagi-bagi Vitamin C untuk Satpam dan ART

Kompas.com - 30/03/2020, 21:31 WIB
Afdhalul Ikhsan,
Farid Assifa

Tim Redaksi

"Jadi yang kita lakukan itu pertama, sesama warga di grup (WhatsApp) dan kebetulan ada dokter juga di situ yang membuat kita jadi berpikir positif karena beliau sering kasih imbauan, jadi kita tenang semuanya," terangnya.

"Banyaknya informasi berseliweran membuat yang utama terlupakan dan yang enggak penting malah dikerjakan, kondisi setiap wargakan enggak sama, ekonomi dan latar belakang pendidikannya. Tapi semangat kita itu adalah saling menguatkan, saling menolong, jadi kondusif suasananya," sambung dia.

Imelda menjelaskan, untuk ART sendiri tidak diwajibkan bekerja, namun bagi yang ingin tetap bekerja harus menaati sejumlah aturan.

Ia mengaku bahwa setiap warga selalu meminta ART membersihkan tangan dan kaki menggunakan sabun sebelum memulai bekerja. Kemudian, membatasi setiap pekerjaan rumah.

"Iya (kerja dibatasi) rata-rata jarang juga yang masuk dan jika masuk kita beri catatan misal, cuci tangan di taman sebelum masuk, dilarang pegang area dapur (tempat olahan makanan). Hanya cuci nyetrika, cuci pel, siram bunga, sikat kamar mandi kemudian pakai masker hanya jika batuk pilek dan kita beri vitamin juga," ucapnya.

Baca juga: Besok, Pemkot Bogor Lakukan Simulasi Rencana Karantina Wilayah

Hal ini, kata dia, sangat disambut baik oleh para warga, dan tak luput memberi imbauan agar perilaku hidup sehat ini dapat tersampaikan kepada masyarakat sekitarnya.

"Minimal kalau 1 kompleks ngajarin yang kerja di rumahnya, edukasinya dapat, supaya jangan sampai ada yang sakit dan kita juga harus memberi pengertian yang tepat, baik. Jadi mereka paham tentang cara menghindari ketakutan dan kegiatan yang tidak perlu tapi fokus pada pencegahan," tambahnya.

Perlu diketahui, dari laman situs covid19.kotabogor.go.id tercatat, sebanyak sembilan orang terkonfirmasi positif corona dan satu orang meninggal dunia.

Sementara untuk jumlah kasus pasien dalam pengawasan atau PDP berjumlah 37 orang, di mana tujuh orang meninggal dunia, enam orang dinyatakan negatif, sementara 24 orang masih dalam perawatan.

Sedangkan jumlah kasus orang dalam pemantauan atau ODP terjadi peningkatan cukup banyak.

Tercatat, ada 589 orang ODP dengan rincian 45 orang dinyatakan negatif, dan 544 orang masih dalam pemantauan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com