Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Sultan HB X Tak Persoalkan Pemudik Masuk ke Yogya, Asalkan...

Kompas.com - 30/03/2020, 20:38 WIB
Wijaya Kusuma,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Gubernur DIY Sri Sultan HB X tidak mempermasalahkan orang yang mudik ke kampung halamannya di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Namun, yang terpenting pemudik bisa dikontrol dan disiplin dengan dirinya.

"Saya tidak mempersoalkan mudiknya, yang saya persoalkan pemudik itu, wong mau ketemu saudaranya, mau kembali ke tempatnya kok nggak boleh, biarin aja," ujar Gubernur DIY Sri Sultan HB X di kompleks Kepatihan, Senin (30/3/2020).

Baca juga: Sultan HB X Minta Warga Yogyakarta yang Merantau Tetap di Perantauan

Sri Sultan menyampaikan, ia tidak bisa melarang orang yang mudik. Apalagi tidak mungkin juga melarang orang yang hendak bertemu dengan orangtua atau saudaranya.

"Yang penting  dia bisa kita kontrol dan bisa mendisiplinkan diri, untuk tidak menular kalau dia positif, kan gitu. Yang penting itu, bukan di-lock down," katanya.

Sultan mengungkapkan, faktanya, di DIY tidak ada kasus corona lokal. Dari kasus positif yang ada, di DIY merupakan imported case.

"Tidak ada virus corona lokal, yang ada orang Yogya keluar pulang bawa virus. Sebelum 10 hari dari sekarang kira-kira 300-400 saja yang ODP, tapi sampai 10 hari terakhir ini jadi 1.870 (ODP) mayoritas pendatang," ucapnya.

"Saya tidak mempermasalahkan pendatang atau tidak. Dia motivasinya jadi pendatang itu apa," katanya.

Orang yang mudik itu, lanjutnya, belum tentu untuk bertemu dengan keluarga. Bisa saja orang mudik karena faktor sulit mencari nafkah karena di tempat perantauan masuk dalam zona merah.

Sehingga, dari pada tidak bisa mendapatkan penghasilan dan beban hidup di sana mahal, mereka memilih untuk pulang ke kampung halaman.

"Mosok mulih ora oleh (mosok pulang tidak boleh). Jadi kan motifnya macam-macam, bagi saya tidak saya persoalkan," tuturnya.

Baca juga: Sultan HB X Wajibkan Warga yang Mudik ke DIY Isolasi Diri 14 Hari

Hal ini juga disampaikan Gubernur DIY Sri Sultan HB X saat berdialog dengan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo melalui teleconference pada Senin (30/3/2020) dalam rangka menyikapi mudik.

Di dalam dialog tersebut, Sri Sultan HB X juga meminta pemerintah pusat untuk membuka informasi daerah mana saja yang masuk dalam zona merah.

"Saya menyampaikan ke Bapak Presiden, kota mana, wilayah mana yang (zona) merah. Supaya kami ini masyarakat yang mau pergi maupun yang akan datang itu dari awal sudah bisa kita antisipasi kalau dia dari wilayah merah, kita tahunya kan hanya Jakarta dan sekitarnya," tuturnya.

Keterbukaan informasi daerah mana saja yang masuk dalam zona merah lanjutnya sangat penting bagi pemerintah daerah. Sebab, hal itu dibutuhkan untuk menyusun kebijakan-kebijakan.

"Dengan ditentukan itu jangan sampai terjadi nanti ini merah sudah bisa jadi hijau, tetapi hijau ini masuk ke kawasan merah atau sebaliknya dari yang tidak merah, hijau, masuk ke kawasan merah jadi merah, yang sini juga jadi merah semua, berarti apa? berpindah. Bukan memotong menyelesaikan, tapi justru virus berpindah-pindah dari yang merah ke hijau," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com