Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Lockdown" Lokal di Kota Tasikmalaya, Kendaraan Pribadi Diperiksa di Pos Perbatasan

Kompas.com - 30/03/2020, 15:56 WIB
Irwan Nugraha,
Farid Assifa

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman menyatakan akan menerapkan karantina wilayah atau local lockdown untuk mencegah penyebaran pandemi corona.

Kebijakan ini yang akan dimulai pada Selasa (31/3/2020) besok.

Implementasi karantina wilayah ini adalah dengan menghentikan operasional seluruh angkutan umum baik darat maupun udara.

Baca juga: 900 Pemudik Tiba di Kabupaten Tasikmalaya dalam Sehari, Puskesmas Perbatasan Kewalahan.....

Bagi kendaraan pribadi dan barang masih diperbolehkan masuk dengan syarat harus melewati terlebih dahulu pos pemeriksaan di beberapa lokasi perbatasan.

"Kita akan memberlakukan karantina wilayah mulai besok, Selasa (31/3/2020). Semua angkutan umum akan diberhentikan yang masuk dan keluar dari Kota Tasikmalaya. Bagi kendaraan pribadi harus melewati pemeriksaan di pos penjagaan nantinya di perbatasan," jelas Budi melalui siaran Instagram-nya, Senin (30/3/2020) pagi.

Sampai sekarang, pihaknya bersama tim gabungan gugus tugas sedang mempersiapkan pendirian pos jaga di seluruh perbatasan masuk ke Kota Tasikmalaya.

Adapun nantinya, lanjut Budi, kendaraan yang biasanya memasuki wilayah Kota Tasikmalaya akan dialihkan melalui jalan-jalan nasional lain.

"Pos jaga nantinya akan diisi anggota tim gabungan yang bertugas memeriksa setiap orang yang hendak masuk ke Kota Tasikmalaya," tambah Budi.

Budi menambahkan, keputusan daerahnya bukan lockdown total tapi karantina wilayah atau local lockdown.

Bagi kendaraan barang, khususnya sembako, akan tetap dipersilakan masuk ke wilayah Kota Tasikmalaya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama pemberlakuan pembatasan wilayah tersebut.

"Ini karantina wilayah atau pembatasan wilayah (local lockdown), jadi bukan lockdown total. Kendaraan sembako dan barang masih bisa masuk nantinya selama sebulan diberlakukan," ujar dia.

Langkahnya ini, lanjut Budi, demi menyelamatkan masyarakat di Kota Tasikmalaya dari cepatnya penyebaran virus corona.

Apalagi, setiap hari jumlah terdampak virus corona di Kota Tasikmalaya masih meningkat.

"Khusus bagi masyarakat yang datang dari zona merah, dilarang masuk le Kota Tasikmalaya," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman akhirnya secara tegas mengambil langkah ekstrem memerangi wabah virus corona di wilayahnya dengan menerapkan lockdown lokal atau karantina wilayah setelah adanya 5 orang positif Covid-19.

Pemberlakuan status lockdown lokal tersebut mulai dilaksanakan Selasa (31/3/2020) mendatang.

"Setelah terdapat 5 orang positif corona di Kota Tasikmalaya, kami bersama tim gugus tugas akan memberlakukan karantina wilayah (lockdown lokal) yang akan dimulai pada hari Selasa tanggal 31 Maret 2020 besok," jelas Budi seusai rapat darurat corona di Hotel Santika Tasikmalaya, melalui saluran telepon whatsapp, Sabtu (28/3/2020).

Sampai Sabtu, 28 Maret 2020, tercatat pasien terkonfirmasi positif Covid-19 meningkat menjadi 5 orang.

Baca juga: Local Lockdown Kota Tasikmalaya: Semua Transportasi Umum Tak Boleh Masuk, Pengusaha Angkutan Umum Diminta Tak Panik

 

Sementara jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 11 orang dan 271 orang dalam pemantauan (ODP).

Dari jumlah tersebut, 1 pasien positif meninggal dunia, 4 orang PDP telah dinyatakan sembuh dan 38 orang berstatus ODP terkonfirmasi selesai bisa pulang kembali ke rumahnya masing-masing setelah dirawat intensif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com