Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/03/2020, 13:59 WIB
Dian Ade Permana,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SALATIGA, KOMPAS.com - Dua penumpang bus dari Jakarta yang turun di Kota Salatiga diharuskan menjalani karantina diri secara mandiri.

Sebabnya, suhu tubuh mereka saat diperiksa tenaga kesehatan mencapai 37,3 derajat celsius.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Salatiga, Sidqon Effendi, mengatakan pemeriksaan kesehatan penumpang tersebut bertujuan untuk memutus rantai persebaran wabah Covid-19.

"Hari ini kami menemukan dua penumpang dari luar kota yang masuk ke Salatiga suhu tubuhnya cukup tinggi. Mereka selanjutnya diharuskan menjalani protokol kesehatan yang sudah ditetapkan," kata Sidqon di Terminal Tingkir Salatiga Senin (30/3/2020).

Baca juga: Gubernur Sumsel Putuskan Tidak Lockdown, Pemudik Diminta Jangan Pulang Kampung

Operasi cek tubuh ini diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan, Polres Salatiga, dan Dinas Perhubungan.

Sidqon mengungkapkan pemeriksaan kesehatan penumpang bus dilakukan di Terminal Bus Tingkir dan depan kantor Satlantas Polres Salatiga.

"Kedua penumpang bersuhu tubuh tinggi tersebut hanya turun di Kota Salatiga, tapi mereka warga Kabupaten Semarang. Jadi setelah diperiksa, mereka diminta untuk ke pusat kesehatan untuk mendapatkan hasil yang lebih valid," katanya.

Semua penumpang selanjutnya didata sesuai KTP-nya dan diharuskan melakukan karantina diri.

Baca juga: Jokowi Minta Pemerintah Daerah Awasi Pemudik, Tapi Jangan Berlebihan

Terpisah, Wali Kota Salatiga Yuliyanto mengungkapkan dalam beberapa hari ini mulai ada gelombang pemudik dari wilayah Jabodetabek ke Salatiga.

"Mereka masuk melalui Terminal Tingkir. Sehingga ada petugas yang jaga di Terminal Tingkir kalau ada ditemukan tanda-tanda penumpang yang terindikasi langsung diisolasi. Ini langkah antisipasi," tegasnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com