Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Ayah Bunuh Anak Tiri di Pekanbaru, Kesal karena Sering Menangis hingga Ditangkap Polisi

Kompas.com - 30/03/2020, 12:46 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Lucky Oktawiranda (25), warga Kelurahan Muara Fajar, Kecamatan Rumbai, Pekanbaru, Riau, tega menganiaya anak tirinya berinisial MY berusia tiga tahun hingga tewas.
Peristiwa itu terjadi di kediaman pelaku, Minggu (29/3/2020) sekitar pukul 10.00 WIB.

korban tewas setelah dianiaya pelaku dengan cara dipukul di antara mulut dan hidung korban, menggigit pipi korban, dan menarik tangannya hingga terhempas dan kepala bagian belakang membentur tembok kamar mandi.

Pelaku tega menganiaya anak tirinya karena kesal korban sering menangis dan tak mau diam.

Atas perbuatannya, saat ini pelaku telah ditahan di Mapolres Rumbai.

Berikut fakta selengkapnya yangKompas.com rangkum:

1. Kronologi kejadian

Ilustrasi garis polisi.THINKSTOCK Ilustrasi garis polisi.

Kasubag Humas Polresta Pekanbaru Iptu Budhia Dianda mengatakan, peritiwa berawal dari pelaku yang kesal kepada korban karena sering menangis dan tak mau diam.

Kesal karena korban tak mau diam saat menangis, pelaku kemudian menganiayanya dengan cara memukul antara mulut dan hidung, menggigit pipi, dan menarik tangannya hingga terhempas dan kepala bagian belakang membentur tembok kamar mandi.

"Akibat penganiayaan yang dilakukan pelaku, korban meninggal dunia," ujar Budhia kepada Kompas.com, Minggu.

Baca juga: Kronologi Ayah Bunuh Anak Tiri di Pekanbaru, Kesal karena Korban Sering Menangis

 

2. Setelah dibunuh jasad korban dibuang ke semak belukar

Ilustrasi.THINKSTOCK Ilustrasi.

Setelah membunuh korban, pelaku langsung membuang jasad anak tirinya ke semak belukar.

Hal itu, sambung Andri, berdasarkan keterangan pelaku saat ditanya penyidik.

Mendapat informasi dari pelaku, petugas langsung ke lokasi dan menemukan korban dalam keadaan sudah meninggal dunia. Selanjutnya, korban evakuasi dibawa ke rumah duka.

"Jasad korban dibuang ke semak belukar," ujarnya.

Baca juga: Setelah Bunuh Anak Tirinya, Pria di Pekanbaru Ini Pura-pura Cari Korban Bersama Istrinya

 

3. Terungkap saat dicari ibunya, pelaku sempat pura-pura cari korban

-THINSTOCK -

Andri menjelaskan, kasus ini terungkap saat ibu kandung korban pulang dari kedai dan tidak menemukan anaknya di rumah.

Karena tak melihat anaknya, lantas ibu korban langsung menanyakan keberadaan korban kepada suaminya.

Ketika ditanya, sambungnya, pelaku mengaku tidak tahu. Padahal, korban saat itu pulang ke rumah dengan diantar ayah tirinya.

Bahkan pelaku sempat berpura-pura ikut mencari korban bersama istrinya.

"Kehilangan korban sempat diumumkan melalui masjid. Warga di sekitar lokasi juga ikut membantu mencari korban," katanya.

Baca juga: Fakta Viral Video Pria Acungkan Pisau Saat Diamankan Polisi, Berawal dari Ancam Bunuh Ibu Kandung

 

4. Pelaku mengaku bunuh anak tirinya

Ilustrasi ditangkapKOMPAS.com/ Junaedi Ilustrasi ditangkap

Karena korban tak kunjung ditemukan, kata Andri, akhirnya sekitar pukul 12.30 WIB, keluarga memutuskan untuk melapor ke polisi.

Setelah mendapat laporan tersebut, petugas Unit Reskrim Polsek Rumbai bersama paman korban menginterogasi Lucky.

Saat ditanya petugas, Lucky mengatakan, kalau anak tirinya berada di semak belukar. Petugas kemudian menuju lokasi tersebut dan menemukan korban sudah meninggal dunia.

Berdasarkan hasil penyelidikan yang dilakukan polisi, pelaku pembunuhan itu mengarah ke ayah tiri korban. Karena polisi curiga pelaku mengetahui tempat korban ditemukan tewas.

"Setelah dilakukan pemeriksaan, pelaku mengaku membunuh anak tirinya," katanya.

Untuk mempertangungjawabkan perbuatannya, pelaku sudah ditahan di Mapolsek Rumbai.

Baca juga: Ibu di Muaraenim Mengaku Sudah 3 Kali Mengajak Anaknya Berhubungan Intim

 

Sumber: KOMPAS.com (Kontributor Pekanbaru, Idon Tanjung | Editor: David Oliver Purba, Candra Setia Budi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com