Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

900 Pemudik Tiba di Kabupaten Tasikmalaya dalam Sehari, Puskesmas Perbatasan Kewalahan.....

Kompas.com - 30/03/2020, 11:31 WIB
Irwan Nugraha,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kecamatan Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya, mencatat terdapat 900 orang pemudik dari beberapa daerah zona merah virus corona dalam sehari tiba di kawasan perbatasan Garut-Tasikmalaya pada Sabtu (28/3/2020) sampai Minggu (29/3/2020) dini hari.

Satgas terdiri dari tim medis Puskesmas perbatasan dibantu unsur pemerintahan kecamatan, Polsek dan Koramil Ciawi mengaku kewalahan karena jumlah pemudik terus membludak berdatangan.

Seluruh pemudik yang tiba di Kecamatan Ciawi tersebut wajib melalui pemeriksaan medis di sebuah Pos Jaga yang sengaja didirikan mandiri oleh unsur kecamatan tersebut.

Baca juga: Ini Alasan Kabupaten Tasikmalaya Dapat Bantuan Keuangan Tertinggi di Jabar

"Warga yang baru pulang kampung dari luar kota, apalagi dari daerah yang terpapar Covid-19 harus lapor ke RT setempat," jelas Ketua Satgas sekaligus Kepala UPT Puskesmas Kecamatan Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya, Asep Rudi, Minggu siang.

"Selanjutnya dilakukan pemeriksaan kesehatan dan suhu tubuhnya. Sehari saja pos penjagaan tim medis yang dibentuk secara inisiatif pihak kecamatan ini sudah memeriksa 900 pemudik dari kawasan zona merah." 

Jumlah tersebut kemungkinan akan terus bertambah, karena diduga masih banyak warga daerah yang memutuskan pulang kampung akibat pandemik Covid-19.

Selain diperiksa kesehatan dan suhu tubuhnya, mereka juga didata, dicatat identitasnya dan diwawancara riwayat selama di luar kota.

Baca juga: 1 Pasien Positif Covid-19 di Tasikmalaya Meninggal, Jenazah Ditolak untuk Dikremasi

Social distancing dan slf monitoring

Bagi mereka yang ada keluhan diberikan obat dan diberikan nomor kontak apabila ada keluhan lain agar petugas siap memberikan pelayanan.

"Jika sehat maka disarankan social distancing dan self monitoring. Namun jika ada keluhan, maka akan disarankan isolasi mandiri," tambah dia.

Sejauh ini tidak ada temuan kasus sakit berat. Adapun untuk data yang sakit ringan, dilaporkan ke Dinas Kesehatan lalu didata untuk diupload ke data Kabupaten Tasikmalaya.

Sehingga untuk mengetahui datanya, bisa menghubungi 119 atau dilihat di http://sigesit119.tasikmalayakab.go.id/.

"Kasus ODP ada yang dilaporkan, tapi angkanya ada di Dinas Kesehatan. Karena kami input setiap kasus gak diakumulatif," ungkapnya.

Sampai dengan hari ini Minggu (29/3/2020), sesuai data dari portal sigesit119 tersebut diketahui total keseluruhan orang dalam pemantauan (ODP) virus corona di Kabupaten Tasikmalaya sebanyak 173 orang dan pasien dalam pengawasan (PDP) berjumlah 7 orang.

Baca juga: Local Lockdown Kota Tasikmalaya: Semua Transportasi Umum Tak Boleh Masuk, Pengusaha Angkutan Umum Diminta Tak Panik

Pemkab Tasikmalaya tak segesit Pemkot Tasikmalaya

Diberitakan sebelumnya, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat asal daerah pemilihan Tasikmalaya meminta Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya untuk lebih pro aktif dalam penanganan virus corona.

Selama ini, daerah luas dengan jumlah 39 kecamatan itu dinilai paling sulit memberikan informasi terkait data update potensi penyebaran Covid-19.

"Saya mendapatkan informasi dan teralami oleh saya sendiri Kabupaten Tasikmalaya paling sulit untuk memberikan informasi terkait corona. Terutama Dinas Kesehatan, saya pernah minta langsung data ke kepalanya, sampai sekarang belum dikasih," jelas Anggota Komisi V DPRD Jawa Barat, Yod Mintaraga kepada wartawan, Jumat (27/3/2020).

Padahal, data tersebut nantinya akan menjadi acuan kondisional Pemkab Tasikmalaya untuk mendapatkan bantuan dana darurat dari provinsi.

Namun respons tak serius malah ditunjukkan oleh pihak eksekutif Pemkab Tasikmalaya dalam memerangi virus corona yang sejatinya sebagai langkah kemanusiaan yang harus dilakukan secara bersama-sama.

"Ini aneh juga, kenapa respons Pemkab Tasikmalaya begitu lamban dan berbeda dengan wilayah Kota Tasikmalaya yang terlihat begitu aktif dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Ini ada apa sebenarnya," tambahnya. 

Baca juga: Wali Kota Tasikmalaya Putuskan Terapkan Local Lockdown Mulai 31 Maret

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com