Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update 29 Maret, Jumlah Warga Kepri Positif Covid-19 Naik Jadi 14 Orang

Kompas.com - 30/03/2020, 11:14 WIB
Hadi Maulana,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BATAM, KOMPAS.com – Penularan virus corona atau Covid-19 di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) terus bertambah.

Berdasarkan data yang diterima dari Dinas Kesehatan Provinsi Kepri, saat ini jumlah warga Kepri yang terinfeksi virus corona bertambah dari enam menjadi 14 orang per tanggal 29 Maret 2020. Atau ada penambahan sekitar delapan orang.

Kepala Dinas Kesehatan Kepri Tjetjep Yudiana mengatakan, penambahan itu setelah dilakukannya rapid test kepada Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan high risk yang kontak erat dengan pasien positif Covid-19.

Baca juga: Satu Pasien Positif Sembuh, Riau Siap Tangani Covid-19

Delapan orang yang dinyatakan positif corona melalui rapid test ini terdiri dari warga Tanjungpinang enam orang (salah satunya ASN pemkot Tanjungpinang) dan Batam dua orang.

“Ada 8 orang yang positif berdasarkan rapid test, 6 di Tanjungpinang dan 2 di Batam,” kata Tjetjep melalui pesan WhatApp, Minggu (29/3/2020) sore kemarin.

Enam orang di Tanjungpinang itu, termasuk dalam rombongan yang melaksanakan kegiatan di Malaysia, yakni tabligh akbar di Petaling atau yang terkait dengan pasien keenam. 

Dengan penambahan ini, maka jumlah total pasien Covid-19 di Kepri menjadi 14 orang, yakni delapan di Tanjungpinang, lima di Batam, satu di Karimun.

Kendati demikian hasil dari rapid test ini nantinya juga akan diperkuat dengan tes swab tenggorokan.

Delapan pasien positif hasil rapid test sudah langsung diambil tindakan dengan ditempatkan di ruang isolasi di rumah sakit rujukan, yakni RSUP Raja Ahmad Thabib (RAT) di Tanjungpinang dan RSUD Embung Fatimah di Batam.

“Seluruh hasil rapid test akan diperiksa kembali swabnya dan akan diperiksa dengan PCR. Namun, bagaimana pun kami harus memberitahukannya kepada publik. Sebagai bentuk kesiapan kami memberikan informasi secara terbuka kepada publik,” jelas Tjetjep.

Tjetjep menegaskan, hasil rapid test sangat besar manfaatnya karena mampu secara cepat melakukan langkah-langkah peanggulangan dan memutus rantai penularan.

Sebab akurasi atau tingkat sensitifitas rapid test ini sekitar 90 persen.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang, Rustam yang mengatakan bahwa hasil rapid test reaktif bukan berarti positif corona.

Namun demikian, pasien yang dinyatakan positif versi rapid test tetap dipisahkan dan langsung mendapatkan penangan instensif dengan ditempatkan di ruang isolasi di rumah sakit rujukan.

“Setidaknya di Kepri tetap enam orang yang dinyatakan positif corona berdasarkan hasil dari tes swab tenggorokan pasien tersebut,” papar Rustam.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com