Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Penyebaran Corona, 5 Jalan Protokol di Semarang Ditutup, Operasional Trans Semarang Dibatasi

Kompas.com - 30/03/2020, 06:00 WIB
Riska Farasonalia,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Beberapa ruas jalan protokol di Kota Semarang, Jawa Tengah, akan ditutup mulai Minggu (29/3/2020) hingga batas waktu yang tidak ditentukan.

Penutupan akan dimulai pukul 18.00 hingga 06.00 WIB.

Penutupan ini dilakukan di lima jalan protokol, yaitu Jalan Pandanaran mulai Tugu Muda sampai Simpang Lima, Jalan Pemuda mulai Mal Paragon sampai Tugu Muda, Jalan Gajah Mada mulai Simpang Lima sampai Simpang Gendingan, Jalan Pahlawan mulai bundaran tugu tunas sampai Simpang Lima, dan Jalan Achmad Yani mulai simpang RRI sampai Simpang Lima.

Baca juga: Cegah Penyebaran Covid-19, Hendrar Prihadi Pantau Kondisi Masyarakat Semarang

Kepala Dinas Perhubungan Kota Semarang Endro Martanto mengatakan, pihaknya bersama Satlantas Polrestabes Semarang melakukan upaya penutupan ini agar masyarakat tetap berada di rumah.

Hal ini dalam rangka mencegah penyebaran virus corona yang semakin merebak di ibu kota Jawa Tengah itu.

"Bagi masyarakat mohon untuk mematuhi peraturan ini, demi kebaikan bersama di tengah pandemi corona. Stay at home, mohon masyarakat tetap di rumah saja," jelas Endro saat dihubungi Kompas.com, Minggu.

Pemberlakukan aturan itu akan terus dilakukan hingga potensi penyebaran virus corona sudah dapat teratasi.

Bahkan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menegaskan akan meningkatkan waktu penutupan jalan menjadi 24 jam, jika tidak kunjung ada perubahan perilaku masyarakat untuk membatasi aktivitas sementara waktu.

"Kami sangat mengharapkan kepada masyarakat jangan kemana-mana bila tidak ada keperluan yang mendesak. Namun, pantauan kami di lapangan, masih cukup banyak masyarakat yang berjalan-jalan keliling Kota Semarang," ujar Hendi, sapaan Wali Kota Semarang.

"Maka mulai hari ini kita tegas, jalan protokol kami tutup dari jam 18.00 sore sampai jam 06.00 pagi untuk membatasi aktivitas sedulur-sedulur," ujar dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com