Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ambulans Jenazah PDP Diusir dari Makam, Bupati: Mohon Masyarakat tak Menolak

Kompas.com - 29/03/2020, 15:14 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Sebuah mobil ambulans pengangkut jenazah seorang Pasien dalam Pengawasan (PDP) berinisial AR (52) diusir oleh warga.

Jenazah asal Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan yang meninggal Minggu (29/3/2020) ini sedianya akan dimakamkan di pemakaman Baki Nipanipa, Kecamatan Manggala, Makassar.

Namun warga sekitar mengusir ambulans hingga jenazah harus dipindahkan ke pemakaman lainnya.

Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan menyayangkan tindakan masyarakat.

Ia meminta masyarakat tak melakukan penolakan.

"Masyarakat perlu diedukasi bahwa pemakaman memakai SOP Insya Allah tidak apa-apa. Mohon masyarakat tidak menolak jika ada pemakaman yang meninggal akibat virus ini," kata bupati.

Baca juga: Aiptu Edi Mujais, Polisi yang Gendong Pengeras Suara dan Beri Penyuluhan Bahaya Corona Gugur karena Kecelakaan

Tidak dengan mengusir PDP, ODP dan keluarganya

Ilustrasi virus coronaShutterstock Ilustrasi virus corona
Bupati membenarkan bahwa corona adalah penyakit yang menular. Namun bukan berarti masyarakat bisa melakukan penolakan sepihak terhadap pemakaman warga.

Apalagi jenazah warga tersebut belum dipastikan positif.

"Tidak dengan menolak dan mengusir mereka yang masuk daftar ODP, PDP dan keluarganya," kata Adam.

Bupati memastikan, pemerintah akan mengisolasi seluruh kerabat inti korban dan menanggung biaya kebutuhan bahan makanan mereka selama 14 hari.

"Kami telah perintah camat dan seluruh jajarannya untuk melakukan pemantauan serta arahan bagi keluarga pasien yang meninggal untuk mengisolasi diri dan kebutuhan sembako selama empat belas hari akan kami salurkan" kata Adnan.

Baca juga: Berjuang Lawan Covid-19 Sampai Sembuh, Christina: Ini Bukan Virus Biasa, Saya Sudah Mengalami

Ditolak warga, ambulans diusir

Sebelumnya, keluarga jenazah PDP yang ditolak oleh warga mengeluh kebingungan mencari tempat pemakaman.

Lantaran, keluarganya yang telah meninggal dan berstatus PDP tersebut ditolak oleh warga setempat.

"Warga menolak pemakaman, bahkan mengusir kami, lantas akan dimakamkan di mana keluarga kami," kata JR, keluarga korban.

Jenazah pun sempat dikembalikan ke RS Wahidin sembari menunggu koordinasi dengan pemerintah setempat.

Jenazah tersebut akhirnya dimakamkan di lokasi yang berbeda.

Sumber: Kompas.com (Kontributor Bone, Abdul Haq | Editor: Khairina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com