Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diprotes Warga, TKA Asal China yang Baru Datang ke Ketapang Dipulangkan

Kompas.com - 29/03/2020, 11:19 WIB
Hendra Cipta,
Khairina

Tim Redaksi

KETAPANG, KOMPAS.com - Seorang tenaga kerja asing asal China yang bekerja di PT BSM New Material di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat dipulangkan ke negara asalnya, Jumat (27/3/2020).

Dia dipulangkan hanya beberapa hari setelah kedatangannya yang diprotes masyarakat akibat khawatir penyebaran virus corona atau Covid-19.

"Kami sudah berkoordinasi dengan pihak keimigrasian, pemerintah daerah dan memulangkan tenaga kerja asing tersebut Jumat kemarin," kata Kapolres Ketapang AKBP RD Handoyo, Sabtu (28/3/2020) malam.

Baca juga: Cerita Perjuangan Christina Sembuh dari Covid-19, Jalani Hari Berat di Ruang Isolasi

Handoyo menerangkan, kepolisian bersikap proaktif sesuai dengan petunjuk Kapolri dan Kapolda Kalbar dalam menyikapi situasi nasional dalam cegah dini pandemi virus corona atau Covid-19 dan tetap menjaga kondusifitas.

"Warga China itu dipulangkan dengan diantar langsung oleh anggota melalui Bandara Rahadi Oesman Ketapang," ujar Handoyo.

Kasubsi Teknologi Informasi, Intelejen dan Penindakan di Kantor Imigrasi Ketapang, Dhani membenarkan adanya warga China yang masuk ke Ketapang, Selaasa (24/3/20202) kemarin.

Sebelum tiba di Ketapang, Kalimantan Barat, dia terlebih dahulu dikarantina selama 14 hari saat transit di Thailand.

“Kami sudah imbau perusahaan agar dapat melakukan isolasi mandiri terhadap pekerja itu selama 14 hari,” kata Dhani.

Baca juga: Perantau Asal Sumbar Diimbau Tak Mudik saat Pandemi Corona

Pemulangan warga negara China tersebut juga diintruksikan Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji.

“Sehubungan dengan beredarnya kabar adanya seorang warga negara China yang datang ke Ketapang, saya pastikan yang bersangkutan harus keluar dari Kalbar sekalipun ada surat sehatnya,” kata Sutarmidji.

Midji melanjutkan, selama penanganan virus corona diingatkan agar tidak ada lagi pekerja asing yang masuk ke Kalbar.

“Imigrasi harus tegas, bupati dan wali kota harus lebih memperketat daerah masing-masing,” pungkas Midji.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com