Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/03/2020, 08:52 WIB
Tresno Setiadi,
Khairina

Tim Redaksi

TEGAL, KOMPAS.com - Ratusan beton movable concrete barrier (MCB) untuk pembatas jalan mulai didistribusikan ke sejumlah titik jalan yang akan ditutup di Kota Tegal, Jawa Tengah, Sabtu (28/3/2020).

Beton pembatas jalan tersebut nantinya akan menutup 49 titik untuk mengisolasi wilayah Kota Tegal mulai Senin 30 Maret hingga 30 Juli 2020.

Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono mengatakan, penutupan akses jalan tersebut untuk membatasi pergerakan warga dan kendaraan yang keluar masuk dalam kota.

"Pemasangan beton mulai Minggu 29 Maret 2020 hingga selesai Senin siang memakai alat berat. Isolasi wilayah rencana mulai 30 Maret sampai 30 Juli. Bisa dipercepat melihat situasi terkini jika dirasa aman," kata Wali Kota Dedy Yon usai rapat dengan Forkompimda, di Balai Kota Tegal, Sabtu (28/3/2020).

Baca juga: ASN dan Anggota DPRD Kota Tegal Sumbang Gajinya untuk Biaya Isolasi Wilayah

Menurut Dedy, hanya ada satu akses masuk menuju dalam kota yang dibuka yakni Jalan Proklamasi yang dijaga petugas lengkap dengan ambulans termasuk akses masuk menuju stasiun dan terminal bus. Sementara jalan nasional dan provinsi tetap dibuka. 

"Ini memberikan akses terbatas kepada masyarakat. Yang akan melintas dikontrol kesehatannya dan ditanyakan keperluanya. Yang sehat ada kepentingan boleh melintas, yang tidak sehat dibawa ambulans ke rumah sakit untuk karantina," kata Dedy.

Menurut Dedy, kebijakan isolasi wilayah, diambil untuk memutus mata rantai penyebaran corona dan mendukung program physical distancing.

"Ini juga salah satu untuk menyukseskan program pemerintah pusat dalam mengkampanyekan social distancing atau physical distancing. Harapannya ini berhasil," kata Dedy.

Baca juga: Bukan Lockdown, Sultan HB X Tetapkan Yogya Slow Down dan Calm Down Atasi Corona

Dedy menambahkan, kebijakan yang ia ambil yang sebelumnya dinamai local lockdown dirubah istilahnya menjadi isolasi wilayah.

"Atas arahan Pak Gubernur Ganjar, nama local lockdown diganti dengan nama isolasi wilayah atau isolasi terbatas. Maksudnya untuk menjaga masyarakat Kota Tegal ini tentunya agar aman dari bahaya Covid-19," pungkas Dedy.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com