Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gelombang Pemudik di Tengah Wabah Corona, Ini Sikap Para Kepala Daerah

Kompas.com - 29/03/2020, 08:00 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Sejumlah kepala daerah telah mengambil sikap terkait para perantau yang hendak pulang kampung di tengah ancaman wabah corona.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta dengan tegas jajarannya di daerah untuk melakukan protokol kesehatan secara ketat terhadap para perantau.

Lalu, Bupati Sumenep A. Busyro Karim bersama anggota Polres Sumenep dan Kodim 0827 Sumenep, bahkan telah mencegat kendaraan di wilayah perbatasan antara Kabupaten Sumenep dengan Kabupaten Pamekasan, tepatnya di Desa Kaduara Timur, Kecamatan Pragaan.

Busyro mengatakan, tindakan itu dilakukan untuk menekan tingkat penularan Covid-19 yang dimungkinkan dibawa oleh para perantau.

Berikut ini langkah para kepala daerah secara lengkap:

1. Bupati Sumenep cegat pemudik

Ilustrasi pemudik bersepeda motorWARTA KOTA / NUR ICHSAN Ilustrasi pemudik bersepeda motor

Busyro menjelaskan, pada malam pertama, pihaknya telah mencegat 21 armada bus yang masuk ke Sumenep.

Lalu, malam kedua sebanyak 19 armada bus dan malam berikutnya ada 25 bus.

Busyro mengatakan, sebagian besar penumpangnya adalah perantau dan mereka semua dites dan dilihat kondisi kesehatannya.

"Kami ingin memastikan dan mempertahankan peta hijau Covid-19 di Kabupaten Sumenep. Sehingga kami gerilya secara ketat agar semua yang masuk ke Sumenep betul-betul tidak membawa virus corona," ujar Busyro, Jumat (27/3/202) malam.

Baca juga: Bupati Sumenep Cegat Ratusan Perantau di Pintu Perbatasan

2. Pakai gelang dan denda Rp 500.000 

Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi memperlihatkan gelang khusus sebagai identitas Orang Dalam Pengawasan (ODP), Jumat (27/3/2020).KOMPAS.COM/MOHAMAD IQBAL FAHMI Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi memperlihatkan gelang khusus sebagai identitas Orang Dalam Pengawasan (ODP), Jumat (27/3/2020).

Bupati Purbalingga, Jawa Tengah Dyah Hayuning Pratiwi, membentuk Posko Gugus Tugas Covid-19 di lima titik perbatasan wilayah.

Kebijakan ini diambil karena adanya mobilisasi pemudik yang terus berdatangan dari luar kota.

"Petugas akan menyemprotkan disinfektan kepada semua kendaraan yang masuk dari luar kota. Termasuk mendata terhadap penumpang yang mudik ke Kabupaten Purbalingga," katanya dalam pesan WhatsApp, Jumat (27/3/2020).

Selain itu, para pemudik diwajibkan untuk mengisolasi diri selama 14 hari dan memakai gelang warna putih sebagai identitas.

"Jadi seluruh masyarakat Purbalingga ikut mengawasi, jika melihat ada orang memakai gelang seperti ini, maka harus dipastikan orang tersebut melakukan isolasi mandiri di rumah selama 14 hari," ujarnya.

Dirinya juga telah menyiapkan sanksi khusus apabila gelang tersebut dilepas oleh penggunanya.

"Ada denda Rp 500.000 jika ODP ketahuan melepas gelangnya, mulai malam ini kami akan bentuk Posko Gugus Tugas Covid-19 di tingkat Kecamatan bahkan nanti sampai tingkat desa untuk bergerak bareng-bareng mengawasi," ucapnya.

Baca juga: Pemudik yang Pulang Kampung ke Purbalingga Wajib Pakai Gelang Identitas, Lepas Denda Rp 500.000

 

3. Gubernur Ganjar: Protokol kesehatan harus diperketat

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat melakukan pengecekan di gudang Dinas Kesehatan Jawa Tengah di Tambak Aji Ngaliyan Semarang.KOMPAS.com/pemprov jateng Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat melakukan pengecekan di gudang Dinas Kesehatan Jawa Tengah di Tambak Aji Ngaliyan Semarang.

Menurut Ganjar, sejak hari Minggu (22/3/2020) telah terpantau adanya gelombang perantau asal Jawa Tengah yang pulang ke kampung halamannya.

"Terjadi peningkatan penumpang dari Jabodetabek yang turun di terminal-terminal di Jawa Tengah. Misalnya pada 22 Maret di Terminal Bulupitu Purwokerto ada 2.323 penumpang turun dan di Terminal Giri Adipura Wonogiri ada 2625 penumpang. Situasi yang sama juga terjadi di Terminal Cepu, Pemalang, Kebumen, Wonosobo, Cilacap," kata Ganjar, Rabu (25/3/2020).

Ganjar segera meminta para kepala daerah menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

"Dengan demikian, bila ditemukan pasien positif baru, bisa ditelusuri riwayat kontak pasien tersebut," sebut Ganjar.

Baca juga: Ribuan Pemudik Jabodetabek Pulang ke Jawa Tengah, Ganjar Minta Daerah Pantau Ketat

4. Wali Kota Solo minta pemudik untuk lapor

Wali Kota Surakarta, FX Hadi Rudyatmo di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (28/3/2020).KOMPAS.com/LABIB ZAMANI Wali Kota Surakarta, FX Hadi Rudyatmo di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (28/3/2020).

Sementara itu, Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo meminta kepada para perantau dari Jabodetabek yang mudik lebih awal agar memberitahukan kepada pemerintah setempat.

"Bagi warga masyarakat yang ingin mudik mohon untuk menginformasikan kepada pemerintah setempat, terutama Kota Solo. Karena Solo menjadi tumpuan," kata Rudy di Solo, Jawa Tengah, Jumat (27/3/2020).

Rudy pun berharap para pemudik untuk cek kesehatan mereka terlebih dahulu sebelum pulang kampung.

"Sehingga sangat-sangat berharap semua warga masyarakat yang ingin mudik cek kesehatannya dulu," terang dia.

Baca juga: Pemudik dari Jabodetabek yang Pulang ke Solo Diminta Melapor

 

5. Pemudik di Makassar wajib karantina 14 hari

Ilustrasi pemudikKOMPAS IMAGES / RODERICK ADRIAN MOZES Ilustrasi pemudik

Pejabat (Pj) Wali Kota Makassar Iqbal Suhaeb telah menyiapkan tempat isolasi bagi para pemudik, termasuk para tenaga kerja Indonesia yang pulang kampung.

“Saya sudah berkoordinasi dengan Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah agar disiapkan tempat isolasi bagi pendatang. Termasuk TKI yang pulang ke Makassar, terlebih dahulu di isolasi di RS Sayang selama 14 hari dan hal tersebut sudah disetujui,” ujar Pejabat (Pj) Wali Kota Makassar Iqbal Suhaeb ketika memberikan keterangan pers, Kamis (26/3/2020).

Saat ini, kata dia, pihaknya sedang melakukan tracing setiap kelurahan hingga kecamatan untuk mengidentifikasi penyebaran virus covid-19.

Baca juga: Pemudik yang Pulang Kampung Lebih Awal ke Makassar Bakal Dikarantina 14 Hari

(Penulis: Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman, Kontributor Banyumas, M Iqbal Fahmi, Kontributor Solo, Labib Zamani, Kontributor Makassar, Hendra Cipto | Editor: Dony Aprian, Teuku Muhammad Valdy Arief)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com