Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Tasikmalaya Terapkan Local Lockdown | Isolasi Wilayah, Warga Dusun Diberi Biaya Hidup Rp 50.000 Per Hari

Kompas.com - 29/03/2020, 07:00 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Pemerintah Kota Tasikmalaya akhirnya mengambil keputusan local lockdown atau karantina wilayah.

Pemberlakukan local lockdown yang diterapkan mulai Selasa (31/3/2020) mendatang ini bertujuan untuk mencegah penyebaran virus corona.

Sedangkan di Bandung, Jawa Barat, Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengumumkan kesembuhannya.

Setelah sempat dinyatakan positif Covid-19, Yana membagi pengalaman perjuangannya melawan virus corona.

Berikut lima berita populer nusantara yang menjadi perhatian pembaca Kompas.com :

Baca juga: Jalur Nasional dan Provinsi di Tegal Tetap Dibuka Saat Local Lockdown, tetapi..

1. Tasikmalaya terapkan local lockdown

Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman, bersama tim gugus tugas penanggulangan covid-19 di wilayahnya saat menggelar konferensi Pers terakhir usai mewabahnya pandemi corona di Kota Tasikmalaya, Rabu (25/3/2020).KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman, bersama tim gugus tugas penanggulangan covid-19 di wilayahnya saat menggelar konferensi Pers terakhir usai mewabahnya pandemi corona di Kota Tasikmalaya, Rabu (25/3/2020).
Langkah karantina wilayah atau local lockdown akan segera diterapkan di Kota Tasikmalaya.

Kebijakan itu diputuskan oleh Wali Kota Tasikmalaya menyusul adanya lima orang warganya yang positif Covid-19.

"Kami bersama tim gugus tugas akan memberlakukan karantina wilayah atau lockdown lokal yang akan dimulai Selasa tanggal 31 Maret 2020," kata dia.

Mulai Selasa besok, tim Dinas Perhubungan akan membentuk pos-pos penjagaan di tiap akses masuk wilayah Kota Tasikmalaya.

Semua angkutan umum dan sarana transportasi yang masuk ke wilayah Kota Tasikmalaya dilarang.

"Karantina wilayah ini akan melarang berbagai jenis angkutan umum mulai darat, laut, udara sampai kereta api juga sama dilarang menurunkan penumpang masuk ke Tasikmalaya," ujar dia.

Warga dari daerah zona merah juga tak diperbolehkan mudik ke Tasikmalaya.

"Hanya dnegan alasan penting yang bisa masuk ke Kota Tasikmalaya nantinya," ujar dia.

Berdasarkan data, di Tasikmalaya terdapat lima orang positif Covid-19, 11 orang PDP dan 271 ODP.

Baca juga: Perjuangan Polisi Bubarkan 3 Resepsi dalam Semalam, Warga Ngotot Corona Tak Bisa Sampai ke Pegunungan

Halaman Selanjutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Berikan Alat Pemadaman Baru, Mbak Ita Minta Damkar Tingkatkan Pelayanan

Berikan Alat Pemadaman Baru, Mbak Ita Minta Damkar Tingkatkan Pelayanan

Regional
Salurkan Beasiswa Rp 693 Juta untuk Mahasiswa, Syamsuar: SDM Penting Dipersiapkan

Salurkan Beasiswa Rp 693 Juta untuk Mahasiswa, Syamsuar: SDM Penting Dipersiapkan

Regional
DPRKP Banten Ubah 109,42 Hektar Kawasan Kumuh Jadi Perumahan Rakyat Layak Huni

DPRKP Banten Ubah 109,42 Hektar Kawasan Kumuh Jadi Perumahan Rakyat Layak Huni

Regional
GNPIP Diresmikan, Pemprov Riau Tanam Ribuan Cabai untuk Kendalikan Inflasi

GNPIP Diresmikan, Pemprov Riau Tanam Ribuan Cabai untuk Kendalikan Inflasi

Regional
Indeks Infrastruktur Kalbar Meningkat, Anggota DPR Syarif Abdullah Dorong Pembangunan Lebih Merata

Indeks Infrastruktur Kalbar Meningkat, Anggota DPR Syarif Abdullah Dorong Pembangunan Lebih Merata

Regional
Inovasi Faspol 5.0 Milik Warga Banjarnegara Berhasil Masuk Nominasi IGA 2023

Inovasi Faspol 5.0 Milik Warga Banjarnegara Berhasil Masuk Nominasi IGA 2023

Regional
Jaga Ketahanan Pangan di Semarang, Mbak Ita Luncurkan Program Perdu Semerbak

Jaga Ketahanan Pangan di Semarang, Mbak Ita Luncurkan Program Perdu Semerbak

Regional
Salurkan Rp 6,4 Triliun untuk 7.719 Desa, Khofifah: Demi Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat

Salurkan Rp 6,4 Triliun untuk 7.719 Desa, Khofifah: Demi Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat

Regional
Didoakan Jusuf Kalla Jadi Gubernur, Bang Zaki: Saya Konsentrasi Kerja di Jakarta

Didoakan Jusuf Kalla Jadi Gubernur, Bang Zaki: Saya Konsentrasi Kerja di Jakarta

Regional
Lantik 5 Pj Bupati dan Walkot, Gubernur Sulut Minta Mereka Jaga Integritas dan Tak Lupa Diri

Lantik 5 Pj Bupati dan Walkot, Gubernur Sulut Minta Mereka Jaga Integritas dan Tak Lupa Diri

Regional
Ikuti Verifikasi KKS, Bupati Kediri Paparkan Upaya Peningkatan Kesehatan Masyarakat

Ikuti Verifikasi KKS, Bupati Kediri Paparkan Upaya Peningkatan Kesehatan Masyarakat

Regional
Kediri Dholo KOM Challenge 2023 Diikuti Peserta Mancanegara, Mas Dhito Dukung agar Jadi Event Tahunan

Kediri Dholo KOM Challenge 2023 Diikuti Peserta Mancanegara, Mas Dhito Dukung agar Jadi Event Tahunan

Regional
Bersama Membangun Pulau Rempang

Bersama Membangun Pulau Rempang

Regional
Pemkot Medan Jalankan Pembangunan Infrastrukur, Bobby: Insya Allah Hasilnya Bermanfaat bagi Masyarakat

Pemkot Medan Jalankan Pembangunan Infrastrukur, Bobby: Insya Allah Hasilnya Bermanfaat bagi Masyarakat

Regional
Memahami Kereta Cepat Whoosh Lewat Tahu Bandung

Memahami Kereta Cepat Whoosh Lewat Tahu Bandung

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com