Lockdown ini, menurut Ferizal bisa dilakukan dengan memfungsikan kekuatan yang ada di desa seperti melalui piket, gotong royong, petugas kesehatan, pemuda, tanaga Linmas dan lain-lain dalam satu komando satgas gugus nagari.
“Kita bisa menjadi tahu orang baru masuk atau orang pulang dari daerah terjangkit tiba di desa agar bisa melakukan langkah kongkrit dalam memutus mata rantai penularan virua corona,” tutur Ferizal.
Dari posko tersebut akan bisa berkoordinasi dengan cepat, yang sangat diperhatikan dan dipantau adalah mereka yang masuk dengan riwayat pulang dari daerah pandemi carona,” jelas Ferizal.
Masalah biaya jelas Ferizal, bisa dibebankan pada anggaran desa dan sumbangan masyarakat.
“Pemantauan dan pemeriksaan ini juga bentuk upaya meningkatkan kantibmas di masyarakat Kita,” jelas Ferizal.
Baca juga: Batal Lockdown, Makassar Berlakukan Karantina Parsial
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.