Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalur Nasional dan Provinsi di Tegal Tetap Dibuka Saat Local Lockdown, tetapi..

Kompas.com - 28/03/2020, 15:34 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono akan menerapkan isolasi wilayah atau yang ia sebut sebagai local lockdown.

Meski menutup 49 hingga 50 titik di Kota Tegal, Dedy mengatakan jalur nasional dan provinsi tetap dibuka dengan syarat tertentu.

"Jalur nasional dan provinsi tetap buka, namun hanya melintas, tidak boleh masuk," kata Dedy.

Aturan tersebut dikecualikan untuk beberapa hal.

Transportasi logistik dan bahan bakar minyak dari luar kota tetap diperbolehkan masuk.

Baca juga: 49 Titik di Kota Tegal akan Ditutup 500 Beton MCB Selama Empat Bulan

Lampu jalan protokol dimatikan

Suasana jalan yang gelap dan sepi di Jalan Diponegoro, Tegal, Jawa Tengah, Jumat (27/3/2020) malam. Pemadaman seluruh lampu jalan kota dan Alun-alun Kota Tegal oleh Pemerintah Kota Tegal sejak lima hari lalu hingga waktu yang belum ditentukan tersebut untuk mencegah adanya kerumunan massa di jalan antisipasi penyebaran COVID-19. ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah/hp. Suasana jalan yang gelap dan sepi di Jalan Diponegoro, Tegal, Jawa Tengah, Jumat (27/3/2020) malam. Pemadaman seluruh lampu jalan kota dan Alun-alun Kota Tegal oleh Pemerintah Kota Tegal sejak lima hari lalu hingga waktu yang belum ditentukan tersebut untuk mencegah adanya kerumunan massa di jalan antisipasi penyebaran COVID-19. ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah/hp.
Wali kota menegaskan, pemerintah juga akan mematikan lampu penerangan jalan protokol di malam hari.

Hal ini utamanya diterapkan di kawasan alun-alun Kota Tegal dan sejumlah titik keramaian lainnya.

"Karantina hanya untuk dalam Kota Tegal, agar masyarakat didorong sadar untuk tidak bisa keluar masuk seenaknya. Ini untuk mengamankan warga Kota Tegal," kata Dedy.

Warga diminta tidak keluar rumah kecuali sangat penting, seperti membeli bahan pangan.

"Masyarakat tetap tidak boleh keluar dari rumah, kecuali kepentingan darurat dan mendesak. Tidak boleh berkumpul banyak orang, nanti ada petugas patroli," kata Dedy.

Baca juga: Mengintip Kekuatan Ekonomi Tegal, Kota Bahari yang Berani Lakukan Lockdown

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com